loading=

PAD Kalbar Rp2,5 Triliun di Tengah Pandemi

Gubernur Kalbar menyerahkan laporan pertanggungjawaban APBD TA 2021 kepada Ketua DPRD Kalbar dalam rapat paripurna.
Gubernur Kalbar menyerahkan laporan pertanggungjawaban APBD TA 2021 kepada Ketua DPRD Kalbar dalam rapat paripurna. Foto: ist

Pontianak, BerkatnewsTV. Kendati dalam kondisi pandemi covid-19, ternyata progres keuangan Pemprov Kalbar di tahun 2021 lalu menunjukan trend positif.

Dimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diterima sebesar Rp2,507 triliun atau terealisasi 95,63 persen.

Laporan keuangan ini disampaikan Gubernur Kalbar Sutarmidji dalam rapat paripurna Raperda Laporan Pertanggungjawaban APBD TA 2021 di DPRD Kalbar, Rabu (22/6).

“Dibandingkan tahun 2020, PAD kita memang ada peningkatan cuma belum mencapai target,” kata Sutarmidji.

Pendapatan Asli Daerah (PAD), bagian dari komponen Pendapatan Daerah yang ternyata realisasinya terbilang tinggi, yakni 99,94 persen atau Rp6,431 triliun dari target Rp6,435 triliun.

“Jumlah ini meningkat 13,52 persen dibandingkan tahun 2020 Rp5,655 triiun,” tambah Sutarmidji.

Selain itu transfer Daerah terealisasi Rp3,878 triliun atau 102,99 persen dan Lain-lain Pendapatan yang sah terealisasi Rp45,88 miliar.

Menurut Sutarmidji, kondisi menunjukan pertumbuhan ekonomi Kalbar membaik kendati di tengah pandemi. Bahkan, terbaik di region Pulau Kalimantan.

Baca Juga:

“Lebih dari nasional juga. Ini ada peningkatan,” ucapnya.

Peningkatan Pendapatan Daerah yang terealisasi 99,94 persen tersebut juga dibarengi dengan peningkatan realisasi belanja daerah yakni 94,17 persen atau Rp6,303 triliun dari target Rp6,663 triliun.

“Ini memang ada peningkatan 6,72 persen dibandingkan tahun 2020,” tambah Sutarmidji.

Belanja Daerah terdiri dari belanja operasional yang terealisasi Rp4,220 triliun dengan rasio belanja 67,07 persen.

Belanja Modal terealisasi Rp927,1 miliar dengan rasio belanja 14,71 persen. Belanja tak terduga terealisasi Rp1,695 miliar dengan rasio belanja 0,03 persen serta belanja transfer terealisasi Rp1,145 triliun dengan rasio belanja 18,18 persen.

Sedangkan pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan sebesar Rp313,19 miliar dan pengeluaran sebesar Rp55 miliar.

Ketua DPRD Kalbar L Kebing belum dapat tanggapan terkait laporan pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2021 yang disampaikan Gubernur Kalbar.

“Belum bisa saya tanggapi karena tadi kan disampaikan secara lisan. Ini pun nanti akan kita bahas dengan Banggar,” tuturnya.(rob)