Kubu Raya, BerkatnewsTV. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI menjadikan Desa Parit Baru Kecamatan Sui Raya di Kabupaten Kubu Raya sebagai desa mandiri percontohan.
“Desa Parit Baru layak menjadi percontohan karena memang sudah melibatkan masyarakat banyak, pro aktif menggunakan teknologi, mitranya luas dan mampu menyelesaikan masalah sosial yang dihadapi masyarakat pasca covid-19 sehingga desa ini bisa kembali normal. Apalagi ukurannya desa ini masih tergolong baru,” ungkap Sekretaris Utama Lemhannas RI, Komjen Pol Purwadi Arianto, Kamis (16/6).
Purwadi datang ke Desa Parit tidak sendirian. Ia bersama rombongan Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII melakukan Studi Lapangan Isu Strategis (SLIS) Nasional.
Purwadi mengaku terkejut tatkala mendengar paparan Kepala Desa Parit Baru Musa dan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan tentang Indeks Desa Mandiri (IDM) yang diraih Desa Parit Baru menjadi Desa Mandiri.
Menurutnya, konsep yang dijalankan Desa Parit Baru dapat menjadi berometer untuk ketahanan nasional dalam menghadapi tekanan yang meliputi aspek geopolitik, ekonomi, sosial dan budaya.
“Namun desa ini dengan daya lenturnya kembali menyesuaikan alam dan potensi yang ada. Tentunya ini berkat dukungan dan pembinaan dari Bupati yang telah membangun sinergisitas,” tuturnya.
Baca Juga:
- Lemhanas Bahas Pembangunan Strategis Kalbar
- Munculkan Produk Desa. Muda: Merawat Pesan Peradaban Unggul
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menambahkan ketahanan nasional desa sangat lah penting untuk memperkuat masyarakat.
“Kemandirian desa sangat penting untuk pelayanan publik. Kita telah membuka dan melakukan penguatan itu semua agar tepat sasaran ke masyarakat,” jelasnya.
Namun Muda berharap pemerintah pusat tidak melakukan pengurangan dana desa terhadap Desa Mandiri. “Kalau bisa itu tidak dikurangi walau pun ada aturannya. Takutnya mereka tidak akan lagi melakukan pendataan khususnya bagi desa yang belum bertatus mandiri,” ujarnya.
Kepala Desa Parit Baru Musa mengatakan dijadikannya desa yang dipimpinnya sebagai desa percontohan merupakan tantangan untuk meningkatkan kapasitas.
“Kami akan terus melakukan evaluasi mendalam terhadap IDM yang belum terpenuhi. Dari 52 IDM yang terpenuhi ini akan kami minta bantuan ke pendamping desa untuk bisa ditingkatkan,” tuturnya.
Salah satunya keterbukaan informasi publik seperti yang dipertanyakan peserta PPRA Lemhanas yang menilai belum maksimal. “Ini akan kami evaluasi lagi bersama tim meskipun kami sudah ada website,” janjinya.
Selama ini disebutkan Musa, pihaknya berusaha keras merubah wajah Parit Baru untuk mendukung IDM Desa Mandiri. Diantaranya jalan lingkungan yang sekarang tersisa 500 meter belum mantap.
Termasuk pengentasan kemiskinan, Musa akui masih banyak warga yang tergolong miskin. Berdasarkan DTKS tahun lalu masih berada di angka 1.016 jiwa. Namun setelah diseleksi dan disurvei ulang tersisa 640 jiwa.
“Tapi bagi saya ini masih tergolong tinggi. Karena itu kami berusaha menurunkan angka kemiskinan diantaranya memberikan bantua berupa sembako,” jelasnya.
Musa menilai pihaknya telah berusaha melakukan proses pembangunan untuk peningkatan desa. Namun ia akui tentu masih harus dilakukan penyempurnaan.(rob)