Pontianak, BerkatnewsTV. Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di di Jalan M Isa – Jalan Daya Nasional atau sekitar kawasan Auditorium Untan (Universitas Tanjungpura) protes saat hendak ditertibkan oleh tim gabungan, Jumat (10/6) siang.
Tak tanggung-tanggung, tim gabungan yang turun tidak hanya Sat Pol PP Kota Pontianak namun juga dari unsur kepolisian, TNI hingga Polisi Militer (PM) TNI AD.
Adu mulut antara PKL dengan petugas Sat Pol PP Kota Pontianak tak terhindarkan. PKL menilai penertiban tersebut tidak disertai dengan solusi yang diberikan.
“Harusnya ada solusi lah kalau mau tertibkan kamek. Jangan langsung nak tertibkan. Kamek ni hanye carek makan jak, bukan nak buat gadoh,” kesal salah satu PKL Eza.
Ia sebutkan, PKL yang mengais rejeki di kawasan tersebut sudah hampir setahun. Saat pandemi tidak terlalu ramai. Harapan pun muncul ketika pandemi mulai landai.
“Ini lah harapan kami sekarang, waktu lalu jualan ndak terlalu ramai. Sekarang ini lah harapan kamek bisa hidup lagi,” tuturnya.
Baca Juga:
- Sekolah di Kalbar Dilarang Pungut Biaya. Ini Ancaman Midji
- Porprov Kalbar Bakal Digelar di Lima Daerah Ini
PKL lainnya, Mursih mengaku selama ini tidak ada retribusi yang dikeluarkannya untuk pihak Untan selaku pemilik kawasan. Namun ia menyatakan tidak keberatan jika memang ada retribusi yang harus dibayar ke Untan.
“Saye rase pedagang ndak keberatan lah kalau memang ade retibusinye. Asalkan Untan ngomong jak dengan kamek. Jangan nak malu-malu. Yang penting ndak lah mahal-mahal amat retribusinye,” harapnya dengan logat Melayu Kental.
Penertiban ini menyusul terbitnya surat dari pihak Untan yang meminta bantuan kepada Sat Pol PP tertanggal 6 Juni 2022 yang ditanda tangani Wakil Rektor Bidang Akademik Radiun.
“Penertiban ini dilaksanakan selama tiga hari mulai hari Jumat ini sampai hari Minggu,” kata salah satu petugas Sat Pol PP Bahtiar.
Ia katakan hanya menjalankan tugas sehingga berharap PKL dapat mengerti dan memahaminya.(tmB)