loading=

Walhi Desak Kapolri Usut Penembakan Petani Sawit

Keributan di areal perkebunan kelapa sawit yang berujung tertembaknya seorang petani sawit oleh personel Birmob
Keributan di areal perkebunan kelapa sawit yang berujung tertembaknya seorang petani sawit oleh personel Birmob

Ketapang, BerkatnewsTV. Seorang petani kelapa sawit menjadi korban penembakan seorang oknum anggota Brimob Polda Kalbar.

Peristiwa itu terjadi di areal perkebunan kelapa sawit PT Eagle High Plantation (EHP) grup usaha PT Arttu Plantation (AP) di Desa Kemuning Biutak Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang pada Sabtu (25/5) pagi.

Aksi penembakan oleh oknum personel Brimob ini viral di berbagai media sosial. Walhi pun mengecam keras aksi penembakan dan mendesak Kapolri segera mengusut tuntas kasus ini.

“Kami mengecam tindak kekerasan itu, Dan minta agar Kapolri dan lembaga negara lainnya seperti Komnas HAM maupun Ombudsmen RI dapat melakukan langkah segera sesuai kewenangannya untuk pengungkapan kasus ini,” tegas Kadiv Kajian dan Kampanye Walhi Kalbar, Hendrikus Adam.

Menurut Adam kekerasan berujung penembakan warga oleh personel Brimob yang merupakan aparatur negara tidak dibenarkan.

Bahkan menurutnya, pihak kepolisian justeru terkesan bukan malah melayani, mengayomi dan melindungi sebagaimana Peraturan Kapolri (Perkap) 22 Tahun 2010 tapi sebaliknya.

“Kami meminta agar pihak Polda Kalbar juga dapat memberikan klarifikasi secara terbuka kepada publik atas tindak pengamanan perusahaan sawit oleh personel Brimob dan bertanggung jawab memastikan keselamatan warga Desa Segar Wangi yang menjadi korban tindak kekerasan,” pinta Adam.

Jika dicermati, kejadian tersebut hanyalah bagian permukaan yang nampak dari sengkarut agraria yang terjadi sekitar operasioal perusahaan dalam relasinya dengan hak-hak warga sekitar.

Baca Juga:

Sementara itu Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana mengatakan penembakan bermula saat personel Brimob melakukan patroli dan menemukan sekelompok warga sedang melakukan panen massal dan dicegah oleh personel.

Ketika akan melakukan pencegahan, seorang anggota Brimob melihat salah satu warga yakni Suharjo alias Ujang Halus masuk dalam DPO Polres Ketapang dengan kasus pencurian.

Saat pengamanan itu lah terjadi perlawanan sehingga personel Brimob memberikan peringatan lisan dan tembakan peringatan tiga kali.

“Akan tetapi diabaikan bahkan sekelompok warga mengejar anggota menggunakan senjata tajam dan ada anggota ada yang dipukul oleh oknum warga. Saat itu lah terjadi keributan hingga ada warga yang tertembak karena saat kejadian senjata milik anggota ditarik oleh warga tersebut dan pelatuknya menyentuh tangan anggota sehingga peluru di senjata mengenai punggung salah satu warga,” jelasnya.

Yani memastikan, peluru yang terkena di punggung warga tersebut adalah peluru hampa bukan peluru tajam.

Ia juga menyatakan korban sudah dibawa ke rumah sakit dan telah mendapat penanganan medis. Kondisinya sudah mulai stabil.(tmB)