Pontianak, BerkatnewsTV. Tiga gelombang massa melakukan aksi demo di gedung DPRD Kalbar. Yang datang pertama massa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) sekitar pukul 12.wib
Selang 1,5 jam kemudian gelombang massa yang lebih besar lagi dari Solmadapar dan gabungan mahasiswa dari beberapa universitas yang ada di Pontianak.
Satu jam kemudian, massa yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) yang juga diikuti dari mahasiswa dan elemen masyarakat.
Kepada anggota DPRD Kalbar yang menerima, massa menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain menolak penundaan pemilu, menolak masa jabatan presiden tiga periode, menolak kenaikan harga minyak goreng, menolak kenaikan harga BBM dan menolak kenaikan harga sembako.
“Untuk hari ini DPRD Kalbar sudah menerima tuntutan kami. Tapi kami berikan tenggat waktu seminggu yaitu Senin depan. Minimal ada surat balasannya,” kata Ketua HMI Cabang Pontianak Gus Hefni Maulana disela aksi demo di DPRD Kalbar, Senin (11/4).
Baca Juga:
Hefni memastikan jika tenggat waktu yang telah diberikan tidak ada jawaban dan tidak dipenuhi maka gelombang massa yang lebih besar akan dikerahkan kembali ke DPRD Kalbar.
“Tanggal 11 April ini adalah sebagai pengingat, namun akan ada 11 Mei, 11 Juli dengan massa yang lebih besar. Itu akan saya pastikan jika tuntutan kami tidak dijawab dan dipenuhi,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah menyatakan kenaikan harga BBM, harga minyak makan dan sembako telah sering menjadi bahasan di DPRD Kalbar.
“Tidak ada alasan pemerintah untuk menaikan itu semua. Situasi ekonomi saat ini memang sedang sulit apalagi Indonesia sedang dilanda pandemi covid-19,” tuturnya.
Suriansyah memastikan tuntutan mahasiswa akan dilanjutkan dalam pembahasan d setiap komisi yang membidanginya.(rob)