Description

Guru Dilatih Cegah Terorisme Masuk Sekolah

Puluhan guru agama di Kabupaten Kubu Raya diberikan pelatihan (Training of Trainer /ToT) untuk menjadi guru pelopor moderasi agama
Puluhan guru agama di Kabupaten Kubu Raya diberikan pelatihan (Training of Trainer /ToT) untuk menjadi guru pelopor moderasi agama. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Puluhan guru agama di Kabupaten Kubu Raya diberikan pelatihan (Training of Trainer /ToT) untuk menjadi guru pelopor moderasi agama.

Para guru agama ini dilatih pencegahan paham radikal dan terorisme masuk sekolah yang diselenggarakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar.

Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan TOT bagian upaya melakukan pencegahan, apalagi dampak dari terorisme ini sangat luar biasa, bahkan dikategorikan kriminal yang luar biasa.

“Pencegahan lebih baik dari pada penanggulangan sebab penanggulangan tentu sudah ada korbanbaik materi dan nonmateri,” tuturnya disela membuka TOT, Rabu (6/4).

Sujiwo berharap guru pelopor moderasi beragama ini dapat menyampaikan tentang pentingnya toleransi, harga menghargai dan sepakat keberagaman dan perbedaan itu merupakan anugerah.

“Memang tidak bisa dihindari, ketika ada aksi terorisme, dikaitkan dengan salah satu agama. Nah, para guru pelopor ini lah diharapkan dapat melakukan upaya preventif terutama terhadap anak didiknya,” harapnya.

Menurutnya Sujiwo, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak bisa bekerja sendiri dalam penanggulangan terorisme tanpa adanya bantuan dan dukungan dari semua pihak.

“Dilibatkannya para guru-guru diharapkan bisa menjadi pelopor, menjadi guru moderasi sehingga tersampaikannya banyak hal kepada masyarakat, terutama edukasi kepada anak-anak didik,” ucapnya.

Baca Juga:

Sementara itu Sekretaris FKPT Kalbar Hermanus menuturkan saat ini transformasi radikalisme dan terorisme terhadap para pelajar semakin gencar.

Di masa pandemi saat ini, lembaga pendidikan seperti sekolah dan madrasah memiliki peran yang sangat strategis, baik dalam penyebaran radikalisme maupun pencegahan.

“Hal ini bisa dilakukan, baik melalui kurikulum, proses pembelajaran, kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler dengan membuat image paham yang mereka anggap benar dan membuat orang percaya sehingga diminati banyak orang,” terangnya.

Mantan Wakil Bupati Kubu Raya ini menambahkan untuk membentengi peserta didik dari radikalisme maka perlu dipersiapkan guru-guru sebagai upaya antipasti sejak dini, karena guru sebagai tenaga pendidik menjadi ujung tombak yang sangat efektif.(rob)