Description

Monitoring di Sanggau, Kemendag RI Pastikan Migor Kosong

Didampingi Kepala Dinas Perindagkop dan UM Sanggau, Tim dari Kemendag RI monitoring ketersediaan migor di pasar Sanggau. Namun ternyata di Kecamatan Sosok ada toko retail yang menerapkan paket belanja untuk bisa beli migor
Didampingi Kepala Dinas Perindagkop dan UM Sanggau, Tim dari Kemendag RI monitoring ketersediaan migor di pasar Sanggau. Namun ternyata di Kecamatan Sosok ada toko retail yang menerapkan paket belanja untuk bisa beli migor Foto: dok berkatnewstv

Sanggau, BerkatnewsTV. Kelangkaan minyak goreng (Migor) di masyarakat membuat gerah Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI. Tim khusus untuk melakukan monitoring sekaligus pemetaan jalur distribusi hingga di tingkat retail pun diterjunkan.

“Kami turun ke sini untuk mencoba mencari tahu kenapa kondisi di lapangan minyaknya mahal dan langka,” kata staf Kementerian Perdagangan RI, Lucky disela monitoring, Selasa (1/3)

Lucky menyebut, pihaknya tak mau menyalahkan siapapun terkait kondisi kelangkaan Migor ini
“Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Tujuan kami hanya ingin mencari tahu kendalanya ada dimana. Tadi kita lihat di tingkat pengecer memang betul tidak ada ketersediaan minyak goreng di Sanggau ini,” ujarnya.

Lucky menambahkan, mestinya ketika produsen minyak goreng masih berproduksi, secara otomatis hasil produksi minyak gorengnya ada.
“Out put dari produksi ini yang kita pertanyakan kemana. Ini yang coba kita telusuri saat ini, makanya kita ke lapangan untuk memastikan hambatannya, mungkin saja ada rantai distribusinya yang bermasalah, ini yang coba kita cari tahu,” ungkapnya.

Baca Juga:

Hasil monitoring ini, lanjutnya, akan disampaikan dalam rapat di Kementerian Perdagangan.
“Harapan kita si kondisi ini tidak berlarut-larut ya, karena yang kita kejar itu solusi menyediakan ketersediaan minyak goreng di masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Kabupaten Sanggau Syarif Ibnu Marwan yang ikut dalam kegiatan moniroring tersebut menyambut baik turunnya tim dari Kemendag RI ke lapangan.
“Turunnya tim dari Kemendag ini diharapkan dapat melihat langsung kondisi ketersediaan minyak goreng di lapangan sehingga nantinya didapat informasi yang menyeluruh untuk mencari solusi mengatasi kelangkaan minyak goreng ini,” ujar Marwan sapaan akrabnya.

Marwan berharap setelah tim ini mengetahui kondisi di lapangan, ada tindakanya nyata dari Kemendag RI terhadap solusi kelangkaan minyak goreng ini.
“Kalau perlu berikan sanksi kepada produsen yang tak mau memenuhi 20 persen minimal kebutuhan minyak goreng dalam negeri, apalagi umat musim akan menghadapi bulan suci ramadhan. Harapan saya sebelum puasa kondisi ini sudah kembali normal,” pungkasnya berharap. (pek)