Kubu Raya, BerkatnewsTV. Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kubu Raya telah terjadi di beberapa titik seiring kondisi cuaca yang mengalami musim kering.
Sementara itu pantauan dari aplikasi LAPAN terdapat sebanyak 82 titik panas di Kalbar. Terbanyak berada di Kabupaten Ketapang dengan jumlah 28 titik dan Kabupaten Kubu Raya sebanyak 25 titik panas.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan meminta semua pihak tidak terlena untuk mencegah dan mengatasi terjadinya karhutla di wilayah masing – masing.
“Semua jangan terlena. Mulai dari desa, MPA hingga RT harus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap daerahnya masing-masing untuk mencegah terjadinya karhutla, terutama desa yang rentan karhutla,” kata Muda usai apel siaga karhutla, Selasa (1/3).
Meskipun disebutkan Muda dalam beberapa hari kedepan BMKG telah memprediksi bakal turun hujan namun patroli karhutla tetap terus dilakukan.
“Jangan terlena, kita harus terus siaga. Efektifkan patroli di daerah yang rentan karhutla,” ucapnya.
Muda mengingatkan kepada semua pihak langsung respon cepat begitu mengetahui terjadinya karhutla. Apalagi, Kubu Raya lebih dominan merupakan kawasan gambut yang rentan terjadinya karhutla.
“Belajar dari pengalaman, saya pikir semua sudah dapat memahami cara penanganan karhutla di kawasan gambut. Petakan kerjanya harus efektif karena sebaran Kubu Raya sangat luas,” ucapnya.
Baca Juga:
Apalagi disebutkan Muda ditengah pandemi covid ini semakin memperparah kondisi kesehatan tatkala terjadinya karhutla mengingat berdampak terhadap saluran pernapasan.
Pihaknya tambah Muda terus melakukan inventarisasi terhadap peralatan damkar yang dibutuhkan untuk melakukan penanganan karhutla.
Kapolres Kubu Raya AKBP Jerrold H.Y. Kumontoy mengatakan pihaknya akan tetap melakukan inventarisir penyebab terjadinya karhutla.
“Apabila karhutla disebabkan oleh warga tentu kita akan melakukan tindakan tegas dalam hal ini penegakan hukum,” tegasnya.
Sebab disebutkan Kapolres dampak terjadi karhutla banyak dirasakan dari semua sektor. Mulai dari ekonomi, transportasi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
“Jadi, kami mengimbau kepada masyarakat yang akan membuka lahan untuk bercocok sekiranya tidak melakukannya dengan cara membakar,” imbaunya.(rob)