Pontianak, BerkatnewsTV. Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengingatkan kepada pengurus KONI Kalbar soal akuntabilitas pengelolaan keuangan.
“Jangan KONI hanya menjadi beban karena dukungan anggaran besar yang dikeluarkan namun prestasi tidak ada dan akuntabilitas berantakan,” tegasnya disela pelantikan Pengurus KONI Kalbar masa bakti 2022 – 2026, Selasa (22/2).
Namun menurut mantan Komandan Korem 121 /Abw di era tahun 2005 – 2007 ini, hal itu tentu bukan hanya tanggung jawab Ketua KONI Kalbar semata melainkan juga harus dapat ditunjukan oleh pengurus lainnya.
“Akuntabilitas organisasi olahraga harus dipertanggung jawabkan kepada publik. Jangan publik hanya membaca masalah pelanggaran, masalah pengelolaan anggaran dari induk organisasi olahraga saja sehingga pemberitaan itu menutup prestasi atlet,” tambah pensiunan jendral bintang tiga ini.
Marciano juga menyinggung di masa lalu Kalbar terkenal atlet – atlet yang beprestasi hingga di kancah nasional hingga internasional seperti balap sepeda,
“Di masa lalu atlet Kalbar banyak meraih prestasi membanggakan. Kenapa saudara tidak bisa lagi melahirkan prestasi yang membuat Indonesia bangga,” tuturnya.
Baca Juga:
- GOR Khatulistiwa Berubah Fungsi, Kejati Panggil Ketua KONI dan Lima Pejabat
- KONI Kalbar Gagal di PON, Herry Siap Gantikan Fachrudin
Maka Ia berharap di rapat kerja pengurus KONI yang baru dapat melakukan evaluasi yang mendalam atas hasil PON XX lalu di Papua. Sekaligus mempersiapkan strategi untuk mengadapi PON XXI tahun 2024 di Aceh.
“Saya yakin Kalbar bisa lebih baik dari sebelumnnya. Apalagi dengan dukungan dari Gubernur dan Dispora serta jajarannya insyallah akan melahirkan atlet yang beprestasi,” ucapnya.
Ketua KONI Kalbar Fachrudin D Siregar berjanji akan melakukan berbagai evaluasi dalam rangka peningkatan prestasi olahraga.
“KONI akan mengambil pelajaran dan pengalaman masa lalu dengan
menyadari kelemahan dan kekuatan serta potensi kita,” ucapnya.
Menurutnya, menjadi pengurus KONI Kalbar harus mampu menghidupkan organisasi dan memainkan peran terbaik sehingga prestasi lahir dari soliditas dan kekompakan.
Memang diakui Fachrudin pembinaan prestasi atlet tidak mungkin dalam waktu singkat namun apa yang dilakukan sekarang dapat dirasakan empat tahun kemudian.
“Itu pun kalau benar pondasinya insyallah akan nyata, sebaliknya kalau kita keliru tidak menjanjikan harapan,” ujarnya.
Maka Fachrudin mengajak seluruh pengurus, KONI kabupaten/ kota dan pengurus olahraga untuk bersama – sama merumuskan program kerja yang dapat meningkatkan kualitas dan prestasi olahraga.(tmB)