Pontianak, BerkatnewsTV. Kalau sekilas dipandang, bangunan SD Negeri 14 Pontianak Kota terlihat biasa saja.
Tetapi siapa sangka ternyata bangunan sekolah ini merupakan salah satu bangunan yang telah ditetapkan cagar budaya di Kota Pontianak.
Begitu dilihat lebih dekat, akan ada tiga kata yang mungkin bisa menggambarkan bangunan sekolah yang satu ini. Kokoh, unik, dan bersejarah.
Mengapa demikian? Sebab bangunan ini terlihat sangat berbeda dengan bangunan kebanyakan lainnya. Seluruh struktur bangunannya menggunakan kayu belian.
SD Negeri 14 Pontianak Kota yang terletak di Jalan Tamar, Kecamatan Pontianak Kota, dibangun pada tahun 1902 oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk pendidikan volkschool atau sekolah rakyat. Ini berarti, SD Negeri 14 sudah berusia 120 tahun.
Tulisan “Oldest” yang terpampang pada papan nama sekolah semakin mempertegas eksistensi bangunan ini. Ditambah lagi arsitektur bangunan yang begitu klasik membawa kita terbawa berada di zaman kolonial Belanda.
Bangunan dengan berbahan dasar kayu belian ini merupakan salah satu sekolah pertama yang ada di Pontianak sebgai Hollandsch Indlandsche School (HIS), atau setingkat dengan Sekolah Dasar (SD).
Baca Juga:
- Libur Sekolah Diperpanjang Hingga 30 Mei, Kepsek Pantau Guru Lewat SL WA
- Libur Sekolah di Pontianak Diperpanjang. Siswa Belajar Sistem Daring
Pada awalnya, sekolah ini didirkan oleh Pemerintah Hindia Belanda hanya untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Barulah di tahun 1928, Pemerintah Hindia Belanda memberikan pendidikan kepada orang pribumi.
Meski demikian, hanya anak-anak petinggi dan pejabat saja yang diperbolehkan. Sedangkan anak-anak Indonesia yang berasal dari orang kebanyakan tidak diperbolehkan.
Setelah Indonesia merdeka, barulah masyarakat dari orang kebanyakan diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan di sekolah ini.
Hingga kini, beberapa ruangan di SD Negeri 14 Pontianak Kota pun masih aktif dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Walaupun seiring perkembangan zaman, sebuah gedung baru pun dibangun di belakang sekolah untuk menampung lebih banyak siswa dari jenjang kelas 1 sampai kelas 6.
Akan tetapi, tidak banyak masyarakat umum yang tahu bahwa bangunan tersebut ternyata memiliki nilai sejarah yang begitu tinggi.
Padahal, bangunan sekolah ini sudah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Kota Pontianak. Oleh karena itu, semoga dengan tulisan kali ini dapat menambah wawasan sejarah yang mewarnai perkembangan Kota Pontianak.(iki)