Description

MJP – TKKBM Dapat Berkolaborasi Kelola Manajemen Buruh

Anggota DPRD Kubu Raya menanda tangani perjanjian kesepakatan damai dua koperasi buruh yang sempat bentrok
Anggota DPRD Kubu Raya menanda tangani perjanjian kesepakatan damai dua koperasi buruh yang sempat bentrok. Foto: Robby

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Akhirnya kesepakatan damai ditanda tangani oleh Koperasi Jasa Mitra Jasa Perkasa (MJP) dan Koperasi Jasa Tenaga Kerja Khusus Bongkar Muat (TKKBM).

Kesepakatan damai disaksikan langsung oleh Bupati Kubu Raya, Kapolres Kubu Raya, Danramil Sui Raya dan DPRD Kubu Raya, Kamis (10/2).

Dua koperasi yang menaungi para buruh bongkar muat antar gudang ini sempat bentrok di Jalan Adi Sucipto Sui Raya pada Rabu (9/2).

Anggota DPRD Kubu Raya, Paulus menilai sejatinya kedua koperasi buruh memiliki niat yang sama untuk memperkerjakan masyarakat Kubu Raya.

Sehingga dapat berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengelola manajemen buruh di lapangan.

“Kalau pun ada perbedaan itu kan urusan rumah tangga masing-masing, artinya bisa diatur. Jangan sampai ada kesan seolah-olah beribut di Kubu Raya semuanya jadi masalah. Apalagi sama-sama Kubu Raya jadi tidak usah membedakan, tapi kita bersifat arif dan bijaksana sesuai dengan niat kerja koperasi untuk masyarakat,” tuturnya usai menyaksikan penanda tanganan kesepakatan perdamaian, Kamis (10/2).

Baca Juga:

Paulus juga menyarankan agar untuk wilayah kerja dari masing-masing koperasi dapat dibagi secara teratur termasuk dalam sistem pembagian tenaga kerja.

“Intinya duduk satu meja, bicarakan baik-baik, berbagilah wilayah kerja. Kalau pun dari TKKBM kekurangan buruh maka bisa ambil dari MJP begitu pula sebaliknya. Tentu sesuai dengan aturan manajemen masing-masing,” terangnya.

Ditambahkan Paulus, untuk sistem pengupahan juga telah diatur dalam aturan sesuai dengan Permenaker dan UU Cipta Kerja.

Paulus juga mengimbau kapasitas Kepala Dinas Koperasi dan UM Kubu Raya sebagai pembina koperasi. Mestinya memberikan pembinaan lebih intens terhadap koperasi.

Dan terhadap masyarakat Paulus menegaskan agar tidak terprovokasi dengan isu – isu SARA.

“Kejadian ini tidak ada kaitannya dengan unsur SARA. Jangan mau digoreng – goreng dengan berita – berita hoax. Kita harus bijak menyikapinya, jangan mau terpancing isu yang tidak benar,” tegasnya.

Ia menyarankan kalau pun ada kerusakan yang diakibatkan dari kejadian kemarin maka kedua koperasi bersama-sama untuk memperbaikinya kembali.(rob)