Sanggau, BerkatnewsTV. Sekundus (18) warga Meliau dikabarkan meninggal dunia di Puskesmas Meliau, Sabtu (29/1) sore.
Diduga Sekundus sama sekali tidak mendapatkan pelayanan kesehatan saat ia dirujuk ke Puskesmas oleh saudara dan rekan-rekannya dan yang juga dibantu warga setempat.
“Saya saksinya. Sama sekali tidak ada petugas kesehatan di Puskesmas Meliau saat kami bawa kesana, perawat maupun dokternya kosong,” kesal Bandy.
Namun setelah mencari ke sana sini, warga akhirnya menemukan dokter yang bertugas.
“Bahasa kasarnya kami paksalah. Mau bagaimana lagi, keadaan darurat. Begitu dokter datang, korban dinyatakan meninggal, padahal waktu kami bawa korban terlihat demam,” ujarnya.
Bandy mendesak agar seluruh petugas di Puskesmas Meliau diberhentikan karena tidak menjalankan tugas sesuai tupoksinya.
Baca Juga:
- Satu Nakes Puskesmas Toba Meninggal Dunia
- Di tengah Keterbatasan, Puskesmas Temajuk Optimis Laksanakan Sistem Antrean Online
“Di plang Puskesmas itu tertulis 24 jam. Tapi pelayanannya sama sekali bukan 24 jam, bahkan sering tidak ada petugas di sana. Belum lagi pelayanan mereka yang buruk,” cerita Bandy yang mengaku sering kali menyaksikan buruknya pelayanan di Puskesmas Meliau.
Bandy mengaku sudah pernah melaporkan buruknya pelayanan Puskesmas ke pihak Dinas Kesehatan Sanggau tapi tidak ada tanggapan.
“Sekitar sebulan yang lalu saya lapor langsung ke Kepala Dinas. Kalau tidak salah jababan beliau dalam semigguan ini akan mengadakan rapat di Kantor kecamatan Meliau dan rapat intern Puskesmas,” ungkapnya
“Saya sempat bingung mau ngadu kemana lagi, akhirnya saya sampaikan keluhan saya di facebook saya dan tanggapan mayoritas masyarakat Meliau hampir sama dengan saya,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, Ginting dikonfirmasi Minggu (30/1) akui ketidak displinan petugas di Puskesmas Meliau sebenarnya sudah terjadi berulang-ulang dan sudah dilakukan pembinaan.
“Saya bersama tim dari Dinkes sudah melakukan pembinaan hari Rabu tanggal 26 Januari lalu dan Senin tanggal 31 Januari 2022 (besok.red) Kepala Puskesmas kami panggil ke Dinkes. Untuk tindakan kepada yang bersangkutan sesuai peraturan yang berlaku,” pungkasnya. (pek)