Realisasi Dana Covid-19 dan PEN Diatas 90 Persen

Salah satu penggunaan dana covid-19 adalah untuk membayar insentif tenaga kesehatan yang membantu penanganan covid-19 di Kubu Raya.
Salah satu penggunaan dana covid-19 adalah untuk membayar insentif tenaga kesehatan yang membantu penanganan covid-19 di Kubu Raya. Foto: dok berkatnewsTV.

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Di tahun 2021 Pemkab Kubu Raya telah menganggarkan dana covid-19 sebesar Rp57 miliar. Dari jumlah itu telah terealisasi sebesar 94,86 persen.

“Di tahun 2021 daerah diwajibkan merasionalisasikan anggaran minimal 8 persen dalam rangka penanganan covid-19. Kita di Kubu Raya menganggarkan sebesar Rp57,46 miliar,” ungkap Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kubu Raya Gunawan Putra.

Disebutkannya, dana covid-19 ini diperuntukan untuk berbagai kegiatan. Misalnya untuk vaksinasi, dukungan insentif tenaga kesehatan daerah dan belanja kesehatan lainnya.

“Dana penanganan covid-19 ini tidak hanya bersumber dari DAU akan tetapi juga dari dana kapitasi dan non kapitasi yang kemudian dicantolkan dalam APBD,” terangnya.

Sementara untuk dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) disebutkan Gunawan dianggarkan sebesar Rp37,1 miliar dan terealisasi 93,54 persen.

“Dana PEN ini digunakan untuk perlindungan sosial, dukungan ekonomi serta industri kreatif termasuk jaringan pengaman sosial, ketahanan pangan, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Untuk di tahun 2022, Gunawan menyebutkan anggaran yang dialokasikan tidak berbeda jauh dengan dibandingkan tahun 2021 lalu.

Baca Juga:

“Dana covid-19 dan dana PEN tidak terlalu jauh nilainya dibandingkan tahun lalu. Kalau sekiranya nanti ada regulasi baru dari pusat dikarenakan kenaikan kasus covid-19 baru kita lakukan perubahan,” jelasnya.

APBD Kubu Raya TA 2022 sebesar Rp1,6 triliun terdiri dari Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah serta Pembiayaan Daerah. Namun terjadi defisit yang ditutup dari Silpa dan Pinjaman Daerah.

Untuk Pendapatan Daerah sebesar Rp1,5 triliun terdiri dari Pendapatan Asli Daerah Rp169,1 miliar, Pendapatan Transfer Rp1,3 triliun dan Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp13,2 miliar.

Sementara Belanja Daerah sebesar Rp1,6 triliun. Lebih besar dari Pendapatan Daerah.

Sedangkan Pembiayaan Daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp210 miliar, Silpa TA 2021 Rp70 miliar, Penerimaan Pinjaman Daerah Rp140 miliar dan Pengeluaraan Pembiayaan Daerah Rp84,5 miliar. Sehingga total Pembiayaan Netto sebesar Rp125,5 miliar.(rob)