Description

Kendalikan Karhutla, Polres Pasang CCTV Asap Digital di Sekayam

Sosialisasi ASAP Digital yang digelar di Aula Graha Wira Pratama Polres Sanggau.
Sosialisasi ASAP Digital yang digelar di Aula Graha Wira Pratama Polres Sanggau. Foto: ist

Sanggau, BerkatnewsTV. Upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi atensi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Keseriusan itu ditunjukan dengan kehadiran aplikasi ASAP Digital Nasional yang telah diluncurkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, belum lama ini.

ASAP Digital ini terintegrasi dengan aplikasi penanganan karhutla yang dimiliki sejumlah kementerian dan lembaga dan kepolisian daerah jajaran serta dilengkapi kemera pengawas atau CCTV pada tower-tower BTS PT. Telkom.

Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan menyampaikan, di Kecamatan Sekayam akan dipasang satu CCTV.
“Ini sebagai pilot project (proyek percontohan),” ujarnya usai sosialisasi ASAP Digital di Aula Graha Wira Pratama Polres Sanggau, Selasa (14/12).

Kapolres menyebut, melihat pemaparan dari pihak PT. Telkom, jarak jangkauan CCTV ini radiusnya mencapai 4 kilometer hingga 5 kilometer dari titik tower CCTV tersebut dipasang.

“Tentunya ini sangat membantu dalam upaya pengendalian dan penanganan karhutla. Dengan adanya CCTV ini, kita mengetahui apakah hutan atau lahan yang terbakar sengaja dibakar atau terbakar dengan sendirinya karena cuaca. Jadi sangat bermanfaat bagi kami pada saat menangani kasus-kasus karhutla, sehingga bisa menjadi bukti yang kita masukan dalam berkas perkara penyidikan,” beber Ade Kuncoro.

Kapolres kemudian memberikan apresiasi kepada perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Kabupaten Sanggau atas dukungannya terhadap ASAP Digital. Termasuk juga Bupati Sanggau yang sangat mendukung program ini.

Baca Juga:

“Mudah-mudahan ini menjadi satu langkah bagi kita dalam hal menanggulangi karhutla, khususnya dalam upaya pencegahan. Karena dengan adanya CCTV ini, kita dapat monitoring bagaimana kondisi di wilayah sekitar CCTV tersebut, apakah ada titik api atau tidak,” imbuh Ade Kuncoro.

Terkait penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Asap Digital antara Pemkab Sanggau dan perusahaan perkebunan yang beroperasi di Kabupaten Sanggau, Kapolres mengatakan, belum dilakukan.

“Nanti ada pertemuan lanjutan di hari Jumat,” terangnya.

Bicara daerah rawan karhutla, menurut Bupati Sanggau Paolus Hadi yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan, semua wilayah di Kabupaten Sanggau rawan. Ia menyebut, secara menyeluruh kegiatan pembakaran masih selalu ada.

“Nah, tentu juga kita harus waspada. Sekarang ada satu strategi bagaimana memantau kebakaran hutan dan lahan melalui digital, terutama asap. Bagi saya itu bagus sekali, kita harus support,” sebut PH sapaan akrabnya.

Meski pilot project baru satu, Bupati Sanggau dua periode ini berharap ke depan seluruh kecamatan bisa dipasang CCTV pemantau karhutla.

“Masyarakat harus menyadari bahaya karhutla. Ketika berbicara asap, maka akan terdampak dan menjadi masalah untuk kita semua. Sehingga kesadaran untuk itu harus dimiliki masyarakat kita, maka sosialisasi menjadi penting,” pungkasnya. (pek)