Pontianak, BerkatnewsTV. Sebanyak 436 orang siswa baru dari TNI dan Polri mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) bersama.
Pendidikan integrasi ini digelar di dua tempat yakni di SPN Polda Pontianak dan Rindam XII/ Tpr Singkawang, Senin (13/12).
Di Rindam XII/Tpr pendidikan diikuti sebanyak 136 Siswa Dikmaba dan 100 Siswa Diktukba Polri. Sedangkan di SPN Polda Kalbar diikuti 100 Siswa Dikmaba dan 100 Siswa Diktukba Polri.
Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Djauhari membacakan amanat Dankodiklatad mengatakan, kegiatan Diklat Integrasi dalam bentuk kolaborasi merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan rasa kebersamaan antara TNI AD dan Polri.
Melalui kegiatan ini, akan membentuk dan mengembangkan kualitas Kerjasama dan ikatan batin antara TNI AD dan Polri.
“Tentunya kerjasama ini disambut baik oleh pimpinan TNI AD, karena kegiatan tersebut dalam bentuk kegiatan kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri di lapangan. Dengan sinergitas TNI-Polri yang semakin baik secara tidak langsung akan berdampak pada situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kasdam XII/Tpr menyampaikan, kegiatan Diklat Integrasi TNI AD-Polri akan dilaksanakan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan mulai dari Tamtama, Bintara sampai dengan Perwira.
Baca Juga:
- Harlah ke-45 KKSS Kalbar, Saling Bantu Dengan Semangat Kebersamaan
- Kementerian Kominfo dan Media Massa di Kalbar Susun Strategi Komunikasi Publik PCPEN
Sementara itu Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri Brigjen Pol Slamet Hariyadi menjelaskan, hari ini adalah hari yang bersejarah dalam perjalanan sinergi TNI dan Polri di bidang pendidikan dan pelatihan.
“Sesuai dengan amanah konstitusi, TNI dan Polri merupakan dua pilar kekuatan utama negara. Sebagai sebuah pilar, maka dia harus kokoh dan harus kuat dalam menopang NKRI beserta rakyat dan tumpah darahnya. TNI-Polri tidak boleh lemah, tidak mudah diprovokasi, diadu domba, dilemahkan bahkan dihancurkan,” tegasnya saat membacakan amanat Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel.
TNI dan Polri juga sebagai alat penjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. oleh karena itu TNI-Polri harus kompak dan harus kuat dalam menjaga setiap jengkal wilayah NKRI.
“Diklat integrasi ini untuk memberikan pemahamahan keberadaanya dalam NKRI dan pemahaman kebangsaan, juga untuk membangun rasa soliditas, solidaritas, sinergitas baik secara formal maupun informal dengan membangun hubungan personal dan emosional kesetiakawanan, kebersamaan, esprit de corps yang kuat sejak dari tingkat pendidikan. Yang diharapkan akan terus dijaga dan diperkuat sampai dengan pelaksanaan tugas dilapangan nanti,” jelas Slamet Hariyadi.
Lanjut Slamet, diklat integrasi ini juga akan diisi dengan memberikan keterampilan perorangan dalam berkomunikasi, memotivasi diri, kemampuan memecahkan permasalahan, kerjasama tim, dan kepemimpinan, serta memahami masing-masing doktrin TNI maupun Polri.(rls/tmB)