Sanggau, BerkatnewsTV. Dinas Perkebunan dan Peternakan (Bunnak) Kabupaten Sanggau mencatat Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Sanggau terus mengalami penurunan signifikan.
Hingga Desember 2021, angkanya hanya tinggal 200an kasus, bila dibandingkan tahun sebelumnya yang masih di angka 800an kasus.
Kepala Dinas Bunnak Kabupaten Sanggau, Syafriansyah menyampaikan program Sanggau Bebas Rabies (Saber) 2024 menjadi program unggulan yang dilakukan pihaknya sebagai upaya menekan angka rabies yang sebelumnya menyebabkan tingginya jumlah korban meninggal dunia.
“Program Saber 2024 ini memang upaya kita ya, khususnya pencegahan. Dan, sejauh ini memberikan dampak yang positif sehingga angka kematian yang disebabkan rabies terus menurun. Bahkan dua tahun belakangan sudah tidak ada korban meninggal akibat gigitan HPR,” bebernya Rabu (8/12).
Syafriansyah mengungkapkan alasan mengapa rabies ini menjadi prioritas pihaknya.
“Karena bisa menyebabkan kematian pada manusia. Akibatnya akan fatal bila terlambat penanganannya,” terang dia.
Baca Juga:
Kata dia, pelaksanaan program tersebut dengan pendekatan SMS yakni serentak mengalokasikan waktu untuk melakukan vaksinasi pada Bulan Juni dan Juli setiap tahunnya. Kemudian, masif, artinya semua mesti bergerak melawan rabies. Selanjutnya, seluruh HPR dilakukan vaksinasi.
“Di Sanggau, kita lakukan Juni dan Juli. Semua kecamatan dan desa, secara serentak dilakukan vaksinasi rabies. Kemudian, semua stakeholder baik pemerintah, masyarakat dan swasta bergerak untuk menekan rabies ini baik melalui kegiatan, bantuan dan sebagainya. Dan, targetnya memang seluruh HPR bisa divaksinasi nantinya,” imbuhnya.
Terkait kasus gigitan HPR, Syafriansyah mengatakan sejauh ini, khususnya dua tahun terakhir, tidak ditemukan korban meninggal dunia akibat gigitan HPR. Namun, masih ditemukan sampel dari HPR yang positif rabies sesuai hasil laboratorium. (pek)