Dua Rumah Isolasi Mandiri di Sintang Kosong

Rumah Isolasi Mandiri (RIM) yang sudah ada tidak ada lagi pasien covid-19 dirawat.
Rumah Isolasi Mandiri (RIM) yang sudah ada tidak ada lagi pasien covid-19 dirawat. Foto: susi

Sintang, BerkatnewsTV. Beberapa pekan terakhir Rumah Isolasi Mandiri (RIM) 1 yang terletak di Rumah Susun RSUD Ade.M.Djoen Sintang dan RIM 2 yang terletak di Gedung Diklat lingkungan gedunng Serba Guna Jalan Oevang Oeray , Baning Kota Sintang tidak ada pasienya.

“Dua duanya kosong baik di Diklat maupun di Rusun pun juga tidak ada pasien covid-19 yang dirawat,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh pada media ini Rabu,(13/10)).

Sinto menyebutkan bahwa untuk di Rumah Sakit Ade.M.Djoen Sintang sendiri ada 3 pasien covid-19 yang dirawat , hal tersebut menurut dia menunjukkan adanya penurunan kasus covid-19 penurunan angka positif di Sintang.

“Kondisi tersebut bukan berarti angka covid-19 di kabupaten Sintang sudah nol , tetapi masih ada yang di karantina juga , karantina mandiri bukan di Gedung Diklat maupun di Rusun sekitar 20 orang isolasi mandiri karena mereka tidak bergejala,” bebernya.

Meski demikian Sintto berharap kepada masyarakat Sintang harus tetap waspada covid-19 ini masih ada, tren penurunan kasus tersebut bisa disebabkan karena program vaksinasi yang sangat gencar.

” Kita ditargetkan seluruh masyarakata kabupaten Sintang ini 298 ribu masyarakat yang di vaksin , nah kita sudah mencapai target sekitar 26 persen sudah cukup tinggillah menurut saya,” ujarnya.

Baca Juga:

Dikatakan Sinto pihaknya juga sudah melaksanakan pelayanan vaksinasi massal di mana-mana , bahkan saat ini jumlah vaksin yang datang tersebut sudah cukup memadahi untuk menyasal ke kecamatan-kecamatan.

“Disana kami juga mengimbau masyarakat untuk datang ke puskesmas , kita buka vaksinasi di satu tempat silahkan datang saja pasti kita layani mau dosis pertama ataupun dosis kedua,” katanya.

Lanjut dia, untuk tracking contak tetap dilakukan dari satu yang positif tetap akan dilakukan tracking contak , dalam pelaksanaan tracking contak selalu melibatkan pihak TNI/Polri setempat.

“Kami melakukan tracking contak terhadap oorang yang kontak erat dengan pasien cooviid-19 dan selalu bersama-sama dengan anggota Polsek maupun Koramil, dan mereka sudah terlatih,” ucap Sinto.

Jika ada 1 orang yang positif covid-19 dipastikan 5 orang disekitarnya bakal dilakukan tracking.bahkan untuk saat ini yang didalam kota langsung dilakukan swab VCR bukan antigen lagi.

“Untuk stok pemeriksaan VCR, antigen dan vaksin kita masih banyak, sekarang kita fokus vaksinasi masyarakat jangan berfikir jika sudah di vaksin itu aman , karena masih bisa terpapar oleh covid-19 makanya tetap menjalankan protokol kesehatan.” tegasnya.

Bagi pasien positiv covid-19 ditambahkan Sinto jika tidak bergejala pihaknya menganjurkan untuk isolasi mandiri dirumah masing-masing , namun jika gejala sedang atau parah tetap di rawat.

“Saat inii ada 3 pasien covid-19 yang dirawat di RSUD Sintang, ini menandakan kesadaran masyarakat untuk deteksi dini makin tinggi , cuma satu hal lagi jangan kendor protokol kesehatanya,” kata Sinto wanti-wanti.

Dan dalam kondisi tersebut pihak Dinkes Sintang tetap menempatkan tenaga kesehatan baik perawat maupun dokter untuk standbay di RIM 1/RIM 2 dan di RSUD Ade.M.Djoen Sintang.

Sementara itu Wendy salah satu tenaga kesehatan yang piket di RIM 2 gedung diklat hingga saat ini masih standby meskipun di RIM 2 dalam kondisi kosong tidak ada pasien covid-19 yang dirawat.

“Seperti yang kita lihat bersama Nakes yang bertugas di RIM 2 terutama dia yang bertugas ditempat tersebut bersyukur angka kasus covid19 yang mereka tangani mengalami penurunan , meskipun begitu dirinya dan nakes yang lainya tetap di standby kan.(sus)