loading=

Ratusan Rumah di Sintang Terendam Banjir

Banjir kembali menggenangi Sintang dan terbesar disepanjang tahun 2021 kali ini di 37
Banjir kembali menggenangi Sintang dan terbesar disepanjang tahun 2021 kali ini di 37. Foto: ist

Sintang, BerkatnewsTV. Banjir kembali menggenangi kabupaten Sintang dan terbesar disepanjang tahun 2021 kali ini di 37 di dua kecamatan yakni Ambalau dan Serawai. Pada dua hari terakhir .

Banjir yang menggenangi rerata ketinggian mencapai 1 hingga 2 meter

Serka Deni Dwi Saputro Babinsa Koramil 1205-10 Ambalau yang dikonfirmasi media ini menyatakan di desa binaanya ada 17 desa yang terendam akibat luapan sungai Melawi yang diguyur hujan deras beberapa hari ini.

“Sekitar 17 desa yang tergenangi air luapan sungai Melawi, rerata ketinggian 1 hingga 2 meterlah, ini dihari pertama pada 2 Oktober,” ujarnya.

Dari 17 desa itu ada sekitar 555 KK dan 678 jiwa sementara masih mengungsi ditempat keluarga.

“Ada 17 desa yang terdampak, 555 KK dan 678 jiwa mereka sementara masih mengungsi ditempat keluarga,” katanya.

Dihari kedua banjir Minggu,(3/10) air mulai surut masyarakat ambalau juga mulai membersihkan rumahnya dari sisa banjir.

Sementara Kapolsek Serawai AKP. Muhammad Rasyid yang berhasil dihubungi media ini menyatakan bahwa pihaknya Sabtu 2 Oktober 2021 sekitar pukul 15.25 Wib dilaksanakan kegiatan patroli Polsek Serawai bersama dengan Forkompincam dalam rangka monitor kenaikan Debit air sungai Melawi.

Kegiatan patroli dilakukan pada wilayah hukum Polsek Serawai yang terdampak banjir terdiri dari objek vital serta pemukiman padat penduduk.

Dari hasil pantauan Patroli yang dilaksanakan oleh tim yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Serawai AKP Muhammad Rasyid ketinggian air sudah mencapai kurang lebih 4 meter dari bahu Jalan.

Banjir yang terjadi di Kecamatan Serawai berdampak pada 20 Desa yang berada ditepian sungai Melawi, yakni Desa Sabang Landan, Desa Tontang, Desa Temakung, Desa Tanjung Harapan, Desa Pagar Lebata, Desa Bedaha, Desa Talian Sahabung, Desa Begori, Desa Gurung Sengiang.

Desa Batu Ketebung, Desa Tanjung Raya, Desa Nanga Serawai, Desa Tanjung Baru, Desa Mentatai, Desa Nusa Tujuh, Desa Nanga Tekungai, Desa Segulang, Desa Baras Nabun.

“Kami Polsek Serawai membagi anggota tim untuk turut serta membantu warga yang mengevakuasi barang-barang berharga milik warga serta menyampaikan himbauan kamtibmas berupa Agar warga waspada dan berhati-hati menjaga anak-anak, dan lansia serta barang berharga karena dimungkinkan debit air masih semakin naik.” katanya.

Dalam mengevakuasi barang-barang menggunakan sampan agar waspada memperhatikan arus deras sungai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Debit air sungai Melawi yang naik diseputaran wilayah Kec. Serawai dan sekitarnya disebabkan tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.

“Tidak menutup kemungkinan debit air sungai akan semakin tinggi dikarenakan sebagian besar wilayah Kecamatan Serawai diperkirakan masih turun hujan dengan intensitas sedang.” ujarnya.

Baca Juga:

“Dikhawatirkan jika debit air sungai semakin naik maka akan menambah kerugian warga yang terdampak banjir serta Desa-desa yang berada ditepian sungai Melawi,” beber Kapolsek.

Dihari kedua sekitar 20 orang warga Serawai yang difungsikan ,Lokasi pengungsian di desa muara kota kecamatan serawai , kemudian dampak dari banjir tersebut satu jembatan di desa Keremoi Tanjung Kecamatan Ambalau terputus .

Plt Sekretaris yang juga Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sintang Sugianto menyikapi banjir yang terjadi di dua kecamatan yakni Ambalau dan Serawai Kabupaten Sintang ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Forkopincam di dua kecamatan tersebut.

“Kami BPBD kabupaten Sintang menyikapi banjir yang menggenangi dua kecamatan ini dengan berkoordinasi dengan pihak terkait salah satunya dengan pihak kecamatan baik di Ambalau maupun Serawai,” katanya.

Dari hasil rembuk dikatakan Sugianto pihaknya akan mengirimkan bantuan ke tempat pengungsian sementara.

“Rencananya besok pagi kami akan menyalurkan bantuan ke pengungsian sementara,” ujarnya.

Sugianto menyebutkan bahwa data sementara yang mereka miliki dari hasil laporan dari lapangan untuk di kecamatan Ambalau ada 468 KK yang tersebar di 8 desa yaitu desa Nanga Kesange ada 30 KK, desa Tanjung Andan 68 KK, desa Keremoi 56 KK, desa Kemangai 60 KK , desa Bukit Tinggi 20 KK, desa Poring 42 KK, desa Lunjan Tunggang 35 KK dan desa Nanga Kemangai 157 KK.

“Data sementara yang kami miliki laporan dari lapangan ada 468 KK warga yang terendam banjir yang tersebar di 8 desa, sedangkan desa Dorong Doso ini lumpuh total kita belum mendapatkan data yabg falit dari sana, namun demikian kita sudah mengetahui di desa tersebut lumpuh ,” katanya.

Sejauh ini dijelaskan dia di dua kecamatan tersebut tidak ada korban jiwa dan kerugian pun belum dapat ditafsirkan dan saat ini masih sedang dilakukan pendataan oleh pihak kecamatan setempat.(sus)