Sintang, BerkatnewsTV. Kabupaten Sintang berusaha mempercepat vaksinasi ke seluruh daerah untuk menekan penyebaran virus covid-19.
“Maka langkah terakhir adalah dengan vaksinasi covid-19 untuk menurunkan angka kematian,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sintang Harisinto Linoh saat menerima tim percepatan vaksinasi, Kamis (30/9).
Ia sebutkan jumlah kasus kematian di Kabupaten Sintang mencapai 300 kasus. Hanya 3 kasus yang terjadi, orang tersebut sudah menerima vaksin dosis pertama yang meninggal. yang dosis kedua belum ada.
Ia tambahkan Kabupaten Sintang dalam capaian target vaksinasi berada di urutan ketiga di Kalimantan Barat dengan capaian 19,73 persen. Pontianak nomor pertama dengan capaian 44, 56 persen, urutan ketiga Kota Singkawang.
Untuk vaksinasi tenaga kesehatan di Sintang dosis pertama sudah 123 persen, dosis kedua sudah 118 persen dan dosis ketiga sudah 72,20 persen.
“Petugas publik di Sintang sudah 104 persen sudah menerima dosis pertama, dosis kedua baru 79 persen. Banyak pelayanan publik setelah menerima vaksin dosis pertama lalu tidak mau lagi menerima dosis kedua. Mereka menganggap, nanti saja. Vaksinasi lansia baru 16, 53 persen.
“Masyarakat rentan baru 19, 33 persen yang sudah divaksin. Vaksin remaja atau anak usia 12-1 tahun sudah 4, 62 persen dosis pertama dan dosis kedua baru 2, 63 persen. Jumlah vaksinator di Kabupaten Sintang sangat banyak karena kami memiliki 58 dokter, 671 perawat dan 423 bidan yang tersebar di seluruh kecamatan dan bisa sebagai vaksinator,” ulasnya.
Baca Juga:
Pada Selasa, 28 September 2021 kemarin ada datang 20 ribu dosis vaksin sinovac. Saya bagikan 10 ribu dosis untuk stok, 10 ribunya saya bagikan untuk 21 puskesmas yang ada di Kabupaten Sintang.
Jumlahnya memang tidak merata, bagi puskesmas yang sanggup cepat menghabiskan vaksin, saya kirim lebih banyak. Targetnya 9 Oktober 2021, 10 ribu dosis sudah habis. 10 ribu dosis stok yang ada di Dinas Kesehatan akan digunakan untuk vaksin di Kecamatan Sintang
“Target kami, 20 ribu dosis ini, akan habis pada 13 Oktober 2021. Jadi dua minggu bisa menghabiskan 20 ribu dosis. Secara keseluruhan, untuk dosis pertama di Kabupaten Sintang sudah mencapai 21. 944 orang, dosis kedua sudah 10. 132 orang,” tuturnya.
Kendalanya selama ini adalah kurang distribusi vaksin untuk Kabupaten Sintang. Memang akan segera datang lagi 22.060 dosis untuk Sintang.
Masalah lainnya yang kami hadapi adalah Aplikasi Pcare yang sering bermasalah, data masyarakat yang belum terupdate di Dukcapil sehingga sertifikat vaksinya tidak keluar, ada juga NIK ganda, dan gangguan jaringan saat entry data ke Pcare.
“Ada surat Gubernur Kalbar yang menyebutkan target vaksin per hari untuk Kabupaten Sintang adalah minimal 3. 854 orang. Jadi yang penting itu vaksinnya ada. misalnya saja target untuk Sintang 4 ribu dosis per hari, dibagi 21 puskesmas, maka satu puskesmas hanya mendapatkan 200 dosis, itu kecil sekali. Jadi kalau satu hari hanya 200 orang setiap puskesmas, sangat tidak ada masalah selama vaksinnya ada.
“Aplikasi SMILE juga terjadi masalah, data kami dengan provinsi sering beda. Kepastian waktu datangnya vaksin juga tidak jelas. Intinya, SDM kami sangat cukup, yang harus diperhatikan memang hanya kedatangan vaksin untuk kami. Setiap minggu, Sintang seharusnya mendapatkan minimal 30 ribu dosis baru targetnya Pak Gubernur Kalbar bisa tercapai. Kalau kami diberikan target 3. 854 dosis tetapi vaksin datangnya tidak menentu, susah mencapai target. Kami juga seringkali membawa vaksin untuk jatah Kapuas Hulu dan Melawi. Karena kita ditengah-tengah. Nanti mereka ambil ke Sintang.,” imbuhnya.(sus)