Pontianak, BerkatnewsTV. DPRD Kalbar berharap APBD Perubahan tahun anggaran 2021 tidak lagi dilakukan recofusing atau pemangkasan yang digunakan untuk penanganan covid-19.
Sebab menurut Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suryansyah, untuk penanganan covid-19 telah dianggarkan lebih di APBD murni tahun 2021 yang dialokasikan untuk Biaya tak Terduga (BTT) yang nilai sekitar Rp180 miliar.
“Kita berharap tidak ada lagi recofusing anggaran di APBD Perubahan tahun ini, karena yang sudah dianggarkan lalu sudah termasuk di BTT,” harapnya.
Apalagi sambung Suryansyah, pemerintah pusat telah banyak mengucurkan berbagai skema bantuan bagi masyarakat yang terdampak covid-19. Sehingga kebutuhan untuk penanganan covid-19 di Kalbar dirasakan cukup hingga sampai akhir tahun ini.
Baca Juga:
Disamping itu, tambah politisi Partai Gerindra ini, jika recofusing dilakukan di APBD Perubahan 2021 maka berdampak terhadap kinerja OPD-OPD.
“Akan mengacaukan lagi kinerja OPD, mereka akan semakin pusing dan bingung sebab akan lambat merealisasikan anggaran. Ini berdampak terhadap penyerapan anggaran yang rendah. Ditambah lagi waktunya yang hanya tersisa sedikit,” tuturnya.
Memang diakui Suryansyah, kabar yang didapat terjadi penurunan pendapatan daerah. Akan tetapi nilainya tidak signifikan seperti yang terjadi tahun lalu.
“Kabar tidak resmi yang saya dapat memang terjadi penurunan pendapatan, akan tetapi tidak terlalu signifikan angkanya, kalau tidak salah diangka kisaran 7 persen,” ucapnya.
Diketahui, APBD Provinsi Kalbar tahun anggaran 2021 sebesar Rp7 triliun. Terdiri dari pendapatan daerah Rp6,6 triliun dan belanja daerah Rp7,0 triliun.
Defisit anggaran tersebut ditutup melalui Silpa tahun anggaran 2020 yakni sebesar Rp410 miliar.
Sementara Pengeluaran Pembiayaan Daerah dialokasikan untuk penyertaan modal/investasi Pemerintah Daerah sebesar Rp55 miliar dan Pembiayaan Netto sebesar Rp355 miliar.(rob)