Kubu Raya, BerkatnewsTV. APBD Perubahan tahun anggaran 2021 Kabupaten Kubu Raya diproyeksikan mengalami kenaikan dibanding APBD murni.
Hal itu terlihat saat pidato nota pengantar Rancangan KUPA PPAS tahun anggaran 2021 yang disampaikan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat rapat paripurna di DPRD Kubu Raya, Kamis (2/9).
Muda sebutkan untuk pendapatan daerah ditargetkan Rp1,569 triliun meningkat Rp146 miliar atau 10 persen dari pendapatan di APBD Murni sebesar Rp1,427 triliun.
“Perkiraan pendapatan daerah tersebut berdasarkan proyeksi peningkatan dana perimbangan serta pendapatan lain-lain yang sah,” jelasnya.
Seperti PAD ditargetkan Rp157,76 miliar. Kemudian dana perimbangan ditargetkan naik 4,3 persen dari target saat di dana perimbangan murni tahun 2021 Rp1,264 triliun menjadi Rp1,319 triliun. Serta pendapatan lain-lain yang sah ditargetkan Rp90,7 miliar.
Sedangkan belanja daerah antara lain terdiri dari belanja operasi diproyeksikan Rp1,233 trilin atau naik 9,48 persen dari murni Rp1,129 triliun. Dan belanja modal sebesar Rp228,9 miliar atau 0,04 persen dari murni Rp228,3 miliar.
“Begitu pula belanja tidak terduga (BTT) diproyeksikan Rp8,359 miliar atau naik 67 persen dari murni sebelumnya Rp5 miliar. Sedangkan belanja transfer diproyeksikan Rp226,150 miliar,” terangnya.
Baca Juga:
- Perda RPJMD Perubahan Disahkan, Usman: Konsisten Dilaksanakan
- APBD Kubu Raya Dirasionalisasi, Sejumlah Proyek Pembangunan Dibatalkan
Sementara itu Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah mengaku bersyukur atas kenaikan tersebut karena ada penambahan dari dana perimbangan.
“Mudah-mudahan bisa mempercepat pemulihan ekonomi daerah. Sebab kenaikan ini pasti merupakan program pemulihan ekonomi nasional atau PEN. Sehingga stimulus dari pusat ini bisa memulihkan ekonomi daerah,” ujarnya.
Namun Agus belum dapat memastikan kenaikan dana perimbangan tersebut dialokasikan sektor apa saja. Mengingat saat ini masih dalam tahap penyampaian nota pengantar dari bupati.
“Alokasinya apa-apa saja masih akan dibahas lagi karena akan melihat sektor-sektor apa saja yang diinstruksi pusat. Jadi belum tahu jelas sektor apa saja yang memberikan kontribusi kenaikan,” tuturnya.
Kenaikan dana perimbangan maka menurut Agus dapat dipastikan APBD Perubahan tahun anggarabn 2021 tidak akan terjadi recofusing atau pemangkasan anggaran.
“Adanya kenaikan ini maka dipastikan tidak ada terjadi recofusing seperti kemarin. Apalagi, kita mendengar dari sambutan bupati juga tidak ada menyebutkan recofusing,” terangnya.
Sehingga politisi PDI Perjuangan ini berharap nantinya saat pembahasan bersama TAPD tidak ada recofusing karena anggaran untuk pandemi telah dialokasikan di APBD murni sebesar 8 persen dari nilai total DAU dan DBH
“Artinya anggaran penanganan covid-19 sampai akhir tahun ini dinilai cukup,” pungkasnya.(rob)