Cari Guru Agama yang Benar Cegah Radikalisme

Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah Sui Ambawang, Kyai Haji Hanafi
Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah Sui Ambawang, Kyai Haji Hanafi

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Tertangkapnya terduga teroris di Kubu Raya dua kali dalam kurun waktu lima bulan terakhir mengundang keprihatinan dari ulama dan tokoh agama.

Menurut salah satu tokoh agama di Kubu Raya, Kyai Haji Hanafi, mereka menjadi teroris dikarenakan masih dangkal pemahaman agamanya.

Maka Hanafi mengingatkan agar umat tidak salah mencari guru agama namun mencari guru yang benar.

“Sebab kasus seperti ini bukan hanya sekarang namun sudah pernah terjadi sejak jaman dulu. Sayidina Ali matinya terbunuh oleh orang yang terlihat taat agama. Beliau dianggap kafir karena tidak sepaham dengannya. Maka jangan sampai salah guru, cari lah guru yang benar” tuturnya.

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah Sui Ambawang ini dalam ajaran Islam untuk membunuh banyak syaratnya.

“Hal itu jika terjadi peperangan, wanita maupun anak-anak tidak boleh dibunuh. Tapi kalau teroris akibat aksinya melakukan pengeboman maka banyak yang menjadi korban termasuk umat Islam yang tidak bersalah,” ucapnya.

Baca Juga:

Hanafi menilai dalam memahami ilmu keagamaan harus menganut paham wasathiyah. Di tengah-tengah, tidak ekstrem ke kanan dan tidak ekstrem ke kiri.

“Kemudian paham tawazun yakni keseimbangan antara dunia akhirat. Keseimbangan antara pengetahuan keagamaan dan pengetahun umum. Tanpa adanya keseimbangan itu maka akan ikut-ikutan,” terangnya.

Kyai Hanafi juga mengimbau adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang donasi dari kotak amal agar lebih terarah dan terawasi.

“Jadi harus ada ijin untuk kotak amal yang disebar. Sehingga kotak amal yang dibuat itu ada batas waktunya, tidak lama. Kan tidak mungkin membangun masjid sampai bertahun-tahun,” ujarnya.

Mnurut Hanafi yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kubu Raya ini, peran semua pihak untuk menangkal paham radikalisme. Mulai dari lingkungan keluarga, orang tua, lingkungan RT, tokoh agama, ulama serta pemerintah.(rob)