loading=

Super Puma Dikerahkan Mencari Nelayan di Muara Jungkat

Tim SAR gabungan yang akan melakukan Operasi SAR untuk pencarian nelayang yang tenggelam di Muara Jungkat.
Tim SAR gabungan yang akan melakukan Operasi SAR untuk pencarian nelayang yang tenggelam di Muara Jungkat. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Helikopter Super Puma milik TNI AU Lanud Supadio Pontianak dikerahkan dalam operasi SAR pencarian delapan awak kapal nelayan yang tenggelam di perairan Muara Jungkat Kabupaten Mempawah.

Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi mengatakan penambahan unsur udara dalam pencarian kali ini untuk mempercepat penemuan korban.

“Kami berkoordinasi dengan Lanud Supadio dan telah memberangkatkan heli Super Puma untuk melakukan pencarian dengan udara dengan daerah penyisiran seluas 100 nautical mile,” terangnya, Jumat (16/7).

Sementara untuk di jalur air, Tim SAR telah melakukan pencarian yang dibagi empat sektor dengan luas pencarian 1360 nautical mile dengan mengerahkan belasan kapal.

Pencarian jalur air ini mengerahkan KN SAR Karna, KRI Usman Harun, KN P341 KPLP, KP Pelapis VI-3004, Rigid Inflatable Boat SAR Pontianak, KP BC 15018 Bea Cukai, KN 5207 KPLP, KP Napoleon 037 PSDKP.

Kemudian Rigid Inflatable Boat SAR Pontianak, LC 3 POL Air, KN SAR 417 SAR Pontianak, KAL Sambas, Rigid Inflatable Boat DISNAV, Rigid Inflatble Boat Pol Air serta SEA Rider TNI AL.

Baca Juga:

Diketahui dua kapal ikan berikut ABK yang tenggelam akibat diterjang cuaca buruk di tengah lautan, Rabu (14/7). Kedua kapal tersebut masing-masing KM Bersama IV dan KM Haidan.

KM Bersama IV diperkirakan tenggelam sekitar pukul 21.30 WIB di sekitar perairan Tanjung Bayung Kabupaten Sambas. Sedangkan KM Haidan diperkirakan tenggelam sekitar pukul 02.00 WIB di sekitar Muara Jungkat Kabupaten Mempawah.

“KM Bersama IV tenggelam dengan tiga awak kapal didalamnya sedangkan KM Haidan membawa sepuluh awak kapal. Semuanya masih dalam pencarian kami,” terang Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi.(wes/tmB)