Tiga Skenario Jika Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Dimulai

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sanggau Sudarsono
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sanggau Sudarsono

Sanggau, BerkatnewsTV. Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan dimulai bertepatan dengan Tahun Ajaran Baru 2021/2022 pada 12 Juli mendatang. Daerah yang diizinkan hanya berstatus zona hijau dan zona kuning Covid-19.

“Penerimaan peserta didik baru sudah selesai. Selanjutnya, rencana kita akan menggelar PTM terbatas, yang dimulai pada 12 Juli mendatang. Di Sanggau, terdapat 475 SD dan 124 SMP. Dari jumlah ini, yang kita usulkan untuk pembelajaran tatap muka terbatas hanya 78 sekolah, terdiri dari 46 SD dan 32 SMP,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sanggau Sudarsono ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (6/7).

Sudarsono menjelaskan, sekolah yang diusulkan menggelar PTM terbatas sebelumnya sudah memenuhi daftar periksa terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Termasuk persetujuan dari orangtua atau wali peserta didik.

“Pembelajaran tatap muka terbatas ini bisa dilakukan jika kabupaten kita masuk zona hijau atau kuning Covid-19 dan tenaga pendidik telah divaksin Covid-19. Kemudian telah mendapat persetujuan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau,” ungkap Sudarsono.

Baca Juga:

Disebutkannya, ada tiga skenario pembelajaran tatap muka terbatas yang sudah disiapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau. Pertama, jumlah siswa per rombongan belajar kurang dari 18 orang, dilaksanakan setiap hari atau enam hari dalam seminggu, dua jam per hari, sesi jam belajar berbeda-beda, dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Skenario kedua, lanjut Sudarsono, jumlah siswa 50 persen dari jumlah siswa seharusnya, dilaksanakan tiga hari dalam seminggu dan ketentuan lainnya sama seperti skenario pertama. Skenario ketiga, maksimal 33 persen dari jumlah siswa yang seharusnya, dilaksanakan dua hari dalam seminggu dan ketentuan lainnya juga sama seperti skenario pertama dan kedua.

Kalaupun pembelajaran tatap muka terbatas digelar, kata dia, peserta didik yang diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar mengejar tersebut tergantung kondisi lapangan.

“Kita cek lagi, apakah semua kelas atau hanya prioritas saja. Misalnya kelas I sampai kelas III dulu. Semua tergatung kondisi di lapangan,” beber Sudarsono.(pek)