Ketapang, BerkatnewsTV. Semenjak diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16 Maret 2020, hingga saat sekarang tahun 2021 hampir seluruh sekolah di Indonesia terutama di Daerah Kalimantan Barat mengambil kebijakan untuk pembelajaran via daring atau disebut dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Dengan adanya pembelajaran daring guru dan peserta didik sama-sama belajar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai keterbatasan kemampuan, sarana dan prasarana berupa handphone, laptop dan jaringan bagi guru dan peserta didik serta kemampuan yang masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak terganggu.
Guru sebagai ujung tombak pendidikan melakukan berbagai upaya seperti menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui media Group Whatsapp, Google Classroom, Moodle, dan aplikasi belajar online lainnya.
Untuk pembelajaran secara sinkronus guru juga memanfaatkan media Google Meet, Zoom Cloud Meeting, Cisco Webex dan lain sebagainya. Saat ini banyak sekali sumber belajar online serta konten ilmu yang terdapat di internet.
Pemanfaatan berbagai media pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diolah sesuai dengan kemampuan dan keinginan guru. Tuntutan guru tidak hanya secara akademis tetapi juga kemampuan untuk berkomunikasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Seperti pada media pembelajaran Google Classroom, Moodle dan Group Whatsapp, guru mengirimkan materi pembelajaran, link video pembelajaran, tugas serta sebagai media komunikasi untuk melaksankan proses pembimbingan dan pendampingan kepada peserta didik.
Baca Juga:
- PPKM Mikro Diperpanjang 14 Hari. Sekolah Tatap Muka Dihentikan
- Sekolah Merdeka Belajar Inisiasi Sekolah Lawan Corona
Kendala yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terjadi pada peserta didik juga ada pada guru seperti tidak memiliki HP android, paket data dan jaringan sinyal.
Kendala tersebut bisa menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Sehingga pada saat pelaksanaan pembekajaran during hanya beberapa siswa saja yang bisa hadir dan mengikuti proses pembelajaran.
Namun guru tentu memaklumi keadaan tersebut dan memberikan solusi dan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi kepada peserta didik agar peserta didik tetap bisa mengikuti proses pembelajaran.
Tugas dapat diambil dan dikumpulkan disekolah saat kondisi aman dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Gangguan jaringan atau sinyal dengan memberikan rentang waktu pengerjaan yang lebih lama sehingga pengerjaan tugas tidak menjadi beban berat.
Dengan berbagai keterbatasan dalam situasi pandemi Covid 19 menjadi tantangan seorang guru untuk terus mau belajar dan berlatih pembelajaran secara daring.
Disamping itu guru harus mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi serta kolaborasi media pembelajaran agar pembelajaran tidak monoton dan tetap bisa menghadirkan suasana pembelajaran interaktif antara guru dan peserta didik.
Penulis: Lesa Antonia Pratiwi, S.Pd
Guru SMA Negeri 1 Manis Mata