Sanggau, BerkatnewsTV. Hingga enam bulan terakhir yakni Januari hingga Juni 2021 terjadi 129 gigitan anjing di Sanggau.
“Dari beberapa kasus yang kita tangani, Alhamdulillah belum ada indikasi yang mengandung virus rabies,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Sanggau, Syafriansyah, Kamis (10/6).
Terhadap kasus gigitan ini, pihaknya tidak mau mengambil risiko. Korban-korban gigitan tetap dilakukan vaksinasi.
“Sesuai dengan SOP kita, Jadi kita lebih pada antisipasi jangan sampai nanti kita kecolongan,” ungkapnya.
Syafriansyah bertekad mempertahankan Sanggau nol korban meninggal untuk rabies. Jangan sampai ada korban, meskipun kasus gigitan sangat susah dihindari.
“Yang namanya anjing sebagai binatang liar yang nalurianya memang ada, Walaupun dia tidak mengandung bibit rabies dalam kondisi tertentu memang dia secara instingnya membela diri. Mungkin kalau dia diganggu, lagi beranak dan sebagainya. Itu lebih timbul sikap agresif,” terangnya.
Baca Juga:
- Hewan Penular Rabies di Sanggau Capai 48.094 Ekor
- Berhasil Turunkan Kasus Rabies, Sanggau Diganjar Penghargaan
Syafriansyah menjelaskan, saat ini vaksinasi hewan penular rabies khusus untuk anjing dilaksanakan secara sporadis, di tempat-tempat yang terjadi gigitan anjing.
“Dan vaksinasi masal belum kita laksanakan karena sekarang masih proses pengadaan vaksin. Nanti setelah selesai kita rencanakan bulan Juli dilaksanakan lagi, Seperti tahun lalu,” ungkapnya.
Kepada masyarakat, terutama yang memelihara anjing atau hewan lainya, Ia mengimbau agar memelihara binatang yang sehat.
“Jangan ragu-ragu untuk memvaksin atau mengobati. Nanti kalau ada vaksinasi masal silahkan datang secara sukarela ke tempat posko-posko yang ditentukan,” ingatnya.
“Kegiatan ini gratis. Walaupun pemerintah sudah menyiapkan tenaga dan vaksin, Tapi kalau partisipasi masyarakat untuk membawa binatang itu tidak ada atau kurang ini tantangan juga bagi kita. Jadi intinya partisipasi masyarakat kita sangat harapkan, Agar mereka dengan sukarela mau memvaksin binatang,” tambahnya. (pek)