loading=

Mengangkat Kembali Local Wisdom, Kelurahan Ilir Kota Desa Sadar Kerukunan di Kalbar

Wakil Bupati didampingi Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Pangeran ratu Surya Negara launching Desa Sadar Kerukunan di Kelularahan Ilir Kota Sanggau.
Wakil Bupati didampingi Kakanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Pangeran ratu Surya Negara launching Desa Sadar Kerukunan di Kelularahan Ilir Kota Sanggau. Foto: ist

Sanggau, BerkatnewsTV. Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau ditunjuk sebagai Desa sadar kerukunan di Provinsi Kalbar oleh Kemenag Kalbar.

Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Ridwansyah salah satu pertimbangannya karena ada rumah ibadah yang berdekatan, kemudian masyarakatnya bisa hidup berdampingan, rukun dan damai.

“Dan beberapa tahun terakhir kita pun sudah memantau bagaiamana kerukunan di Sanggau ini,” ujarnya usai launching Desa Sadar Kerukunan di Kelurahan Ilir Kota bertempat di Istana Surya Negara Sanggau, Senin (22/3).

Dengan ditetapkannya Kelurahan Ilir Kota sebagai Desa sadar kerukunan ini, diharapkan dapat mengangkat kembali ‘local wisdom’ atau kearifan lokal yang selama ini sudah melekat di tengah-tengah masyarakat.

“Jadi kita ingin merawat kerukunan ini supaya masyarakat kita khususnya di Kabupaten Sanggau ini terbangun rasa kebersamaannya. Oleh karena itu melalui kegiatan ini bisa menjadi pesan moral untuk inspirasi bagi kita menjaga dan merawat kerukunan ditempat kita,” ungkapnya.

Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot mengapresiasi penilaian yang dilakukan tim independen dari Kementerian Agama.

Baca Juga:

“Kesadaran masyarakat kita untuk tetap rukun memang sudah ada sejak dulu. Pemerintah daerah sangat mensuport melalui kebijakan-kebijakan yang pro kerukunan, karena kami berpendapat kalau membanguan daerah ini tanpa kebersamaan dan kerukunan tentu akan sangat sulit. Oleh karena itu sangat penting kerukunan ini kita jaga,” ujar Ontot.

Sementara itu, Pangeran Ratu Surya Negara H. Gusti Arman menyampaikan, Kabupaten Sanggau adalah miniatur Indonesia. Di Kabupaten Sanggau hidup rukun semua suku dan agama yang ada di tanah air.

“Di tepi Sungai Kapuas ini tepatnya di jalan Kartini, ada dua rumah ibadah yang berdampingan, yaitu Klenteng Tri Dharna atau biasa disebut Pekong dengan Masjid Al-Ikhlas. Ini salah satu bukti bagaimana masyarakat Sanggau sangat menjaga kerukunan antar umat beragama yang didukung penuh oleh Pemerintah Daerah dengan berbagai kebijakannya,” ungkap Gusti Arman.

Bukti lainnya, lanjut Raja Sanggau itu, di kampung Kantu’ yang 99 persen penduduknya muslim berdiri rumah ibadah umat Kristen Protestan.

“Tidak pernah sekalipun masyarakat di sini mengganggu umat Kristen yang beribadah. Kemudian, ada masjid yang juga berdiri di tengah-tengah kampung non muslim tapi tidak pernah juga diganggu. Ini artinya, masyarakat Sanggau ini sudah sadar betul pentingnya kerukunan,” ungkap Pak Teh sapaan akrabnya.(pek)