Kasus Stunting Kubu Raya Dibawah Angka Nasional

Bupati Kubu Raya memberikan souvenir kepada Kepala BKKBN Perwakilan Kalbar saat sosialisasi pendataan keluarga.
Bupati Kubu Raya memberikan souvenir kepada Kepala BKKBN Perwakilan Kalbar saat sosialisasi pendataan keluarga. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Kabupaten Kubu Raya dinilai berhasil menekan kasus stunting setiap tahunnya di Provinsi Kalbar. Bahkan, angkanya 13 persen dibawah rata-rata angka nasional yang ditargetkan pada tahun 2024.

“Presiden menargetkan stunting di tahun 2024 di angka 14 persen sedangkan untuk Kubu Raya sudah bisa dibawah target nasional yakni 13 persen,” ungkap Direktur Komunikasi, Informasi dan Edukasi BKKBN RI, Eka Sulitiawati Ediningsih.

Eka melihat keberhasilan ini merupakan komitmen yang tinggi dari Pemkab Kubu Raya untuk menekan kasus stunting. Baik itu dengan program, pemahaman kepada masyarakat maupun sosialisasi melalui berbagai median.

“Saya kira ini sangat luar biasa. Harapannya, gerakan menurunkan stunting ini terus masif sehingga di tahun depan 2024 angkanya semakin jauh menurun,” harapnya.

Baca Juga:

Sementara itu Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan semakin optimis stunting kian menurun di Kubu Raya. Sebab, salah satu langkah yang dilakukan adalah setiap desa diwajibkan membeli USG Portable.

“USG Portable ini salah satu upaya kita mencegah stunting sehingga kondisi kehamilan ibu dan kesehatan bayi sudah dapat terdeteksi,” jelasnya.

Menurutnya, usaha untuk mengejar zero stunting di Kubu Raya memang bukan impian berlebihan. Semuanya mesti dilakukan dengan berbagai upaya dan pemetaan terhadap penyebab terhadap desa-desa yang rawan terhadap pernikahan dini dan penyakit. Misalnya pemberian makanan tambahan gizi maupun lain sebagainya

Muda juga optimis pendataan keluarga yang akan mulai 1 April, juga dapat menekan terjadinya stunting dan mencegah kematian ibu dan anak.

“Sehuingga kita usahakan dan berjuang agar di tahun 2024 Kubu Raya bisa zero stunting,” tuturnya.(rob)