Description

Parit Baru Targetkan Delapan Ribu Keluarga Didata

Kepala Desa Parit Baru, Musa saat sosialisasi pendataan keluarga 2021 (P21) oleh BKKBN
Kepala Desa Parit Baru, Musa saat sosialisasi pendataan keluarga 2021 (P21) oleh BKKBN. Foto: Robby

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Desa Parit Baru di Kecamatan Sui Raya menargetkan delapan ribu keluarga akan menjadi sasaran pendataan keluarga tahun 2021 ini.

“Sesuai dengan data tercatat ada sekitar hampir delapan ribu atau tepat 7.896 keluarga yang akan didata,” ungkap Kepala Desa Parit Baru, Musa.

Desa Parit Baru menjadi desa pertama di Kabupaten Kubu Raya launching sosialisasi pendataan keluarga 2021 (P21) oleh BKKBN, Jumat (19/3).

Sosialisasi dihadiri langsung Direktur Komunikasi, Informasi dan Edukasi BKKBN RI Eka Sulitiawati Ediningsih, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Tenny Calvenny Soriton, anggota Komisi IX DPR RI Alifuddin serta Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.

Menurut Musa, di pendataan keluarga ini pihaknya tidak lagi kesulitan dan canggung. Sebab kegiatan serupa sering kali dilakukan termasuk dua bulan lalu uji coba untuk pendataan informasi berbasis geospasial.

“Sehingga kami sudah bisa mendapatkan gambaran pola dan cara kerjanya. Tinggal nanti formatnya saja dari BKKBN yang disesuaikan,” ucapnya.

Baca Juga:

Diketahui seluruh keluarga di Kalimantan Barat akan dilakukan pendataan selama dua bulan terhitung mulai 1 April 2021 hingga 31 Mei 2021 dibawah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Berdasarkan data dari sensus BPS tahun 2020 tercatat ada sekitar 1,6 juta lebih keluarga di Kalbar yang akan kita lakukan pendataan,” ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Tenny Calvenny Soriton saat sosialisasi pendataan keluarga di Desa Parit Baru, Jumat (19/3).

Ia sebutkan pendataan akan dilakukan dengan dua metode yakni formulir dan smartphone dimana setiap petugas mengunjungi setiap rumah atau door to door.

“Petugas ini kita melibatkan RT/RW dan kader-kader yang sudah dilatih. Kader ini bermacam-macam seperti kader kesehatan, kader KB dan beberapa unsur. Semuanya kita padukan,” jelasnya.

Dikatakan Tenny, ada tiga indikator dalam pendataan keluarga ini yaitu kependudukan, keluarga berencana dan ketahanan keluarga.

Data yang dikumpulkan adalah seluruh aspek kehidupan keluarga mulai dari profil pasangan usia subur, keluarga dengan balita, keluarga degan lansia serta keluarga dengan remaja.

“Output atau manfaatnya bisa digunakan untuk semua instansi yang dijadikan berbagai program pemerintah daerah untuk masyarakat. Jadi ini tidak akan terjadi tumpang tindih dengan data BPS karena ini lebih lengkap semua,” terangnya.(rob)