Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemkab Kubu Raya akan melakukan pendataan seluruh sektor berbasis geospasial. Pendataan ini kemudian diinput di geoportal dan webgis.
Keduanya merupakan sistem website layanan publik yang terintegrasi untuk berbagi pakai data dan informasi geospasial tematik yang dibentuk melalui simpul jaringan informasi geospasial.
“Ini upaya agar pola kerjanya terintegrasi menuju satu data. Semuanya berbasis rumah tangga dan semua sektor. Data yang disajikan by name by adress, kita hanya menavigasikan saja,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan usai peluncuran geoportal dan webgis, Rabu (17/3).
Selain itu sambung Muda, pendataan berbasis geospasial ini juga menghindari terjadinya tumpang tindih maupun double pendataan terutama bagi penerima skema bantuan.
“Disamping itu juga digunakan untuk perencanaan tata ruang Kubu Raya yang dijabarkan dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebab Perda RTRW nya sudah ada,” tuturnya.
Baca Juga:
Pendataan ini disebutkan Muda dilakukan oleh semua pihak antara lain dimulai dari desa, relawan, kelompok perempuan maupun SKPD.
Kepala Bappeda Kubu Raya Amini Maros mengatakan pihaknya adalah sebagai simpul jaringan data yang masuk.
“Jadi, data-data yang kami terima berasal dari SKPD, NGO, desa dan lainnya. Setelah itu kami memvalidasinya setelah itu akan diinput di web geoportal dan webgis. Siapa pun bisa mengaksesnya,” katanya.
Menurut dia, pendataan berbasis geospasial ini menghindari tumpang tindih program pembangunan baik di tingkat kabupaten maupun desa.
Ia mencontohkan antara program SKPD dan pokir yang selama ini kerap terjadi tumpang tindih, termasuk pembangunan di desa antara APBD dengan APBDes.
“Maka geospasial ini untuk menghindari tumpang tindih tersebut,” ucapnya.(rob)