Sanggau, BerkatnewsTV. Bupati Sanggau Paolus Hadi mengaku galau melihat kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat setiap tahunnya.
Hal itu diungkapkan Bupati saat melaunching Pusat pembelajaran keluarga (Puspaga) dan Sanggau bermartabat peduli anak (sama duli anak), Rabu (17/2).
Padahal, kata Bupati, Kabupaten Sanggau telah memiliki Peraturan daerah tentang perlindungan anak dan perempuan. Semua kemampuan dan sumber daya sudah kita maksimal.
“Hari ini kita launching Puspagama sama duli anak. Dan kita juga sudah punya psikolog untuk itu,” kata Bupati.
Dikatakan Bupati, bukan hanya dari pemerintah daerah dalam hal ini dari bupati dan jajarannya. Tapi juga kerjasama semua pihak untuk mewujudkan Kabupaten Sanggau ramah anak.
Baca Juga:
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsosp3akb) Kabupaten Sanggau, Aloysius Yanto menegaskan tidak boleh ada diskriminasi terhadap anak karena anak merupakan bagian dari warga negara yang memiliki hak yang sama dengan orang lain
“Hak anak merupakan hak asasi manusia yang harus dijamin dan dilindungi bukan hanya oleh pemerintah tertapi juga oleh pemerintah daerah dan non pemerintah, antara lain dunia usaha, media masaa dan lembaga non pemerintah lainnya.
Ia sebutkan kekerasan terhadap anak tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Tahun 2018 terjadi 21 kasus, tahun 2019 naik menjadi 32 kasus, dan tahun 2020 naik lagi menjadi 46 kasus.
“Angka ini menunjukan kasus kekerasan terhadap anak khususnya di Kabupaten Sanggau semakin mengkhawatirkan dan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kita semua dalam memberikan perlindungan anak – anak di Kabupaten Sanggau,” ungkapnya.(pek)