Aryansyah, Petambak di Medan Mas Minta Maaf

Sy Aryansyah yang menyampaikan permintaan maaf kepada petugas dari dinas perikanan yang datang langsung ke tambak di Medan Mas
Sy Aryansyah yang menyampaikan permintaan maaf kepada petugas dari dinas perikanan yang datang langsung ke tambak di Medan Mas. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sy Aryansyah salah satu petambak di Desa Medan Mas mengaku salah dan meminta maaf atas informasi yang disampaikannya terkait kematian budidaya perikanan.

“Saya mengaku salah dan minta maaf menyampaikan informasi yang keliru,” katanya kepada BerkatnewsTV, Minggu (14/2).

Aryansyah sebelumnya menginformasikan jutaan ekor ikan dan udang yang dibudidayakan para petambak di Desa Medan Mas Kecamatan Batu Ampar mati mendadak.

“Bukan jutaan ekor tapi hanya ratusan ekor saja. Yang mati hanya kepiting. Sedangkan ikan dan udang hanya mabuk, mungkin dikarenakan stress. Jadi tidak banyak yang mati,” tuturnya.

Aryansyah menjelaskan saat itu ia sedang berada di Pontianak. Tiba-tiba mendapat kabar perikanan yang dibudidayakan mati mendadak.

Baca Juga:

“Saya langsung panik dan gopoh, telan mentah-mentah informasi itu. Pikiran saya jutaan ekor ikan dan udang yang dibudidayakan oleh lima kelompok di atas lahan seluas 126 hektare mati semua, seperti yang ada di data. Dan saat itu saya dicampur dengan rasa khawatir virus mio yang pernah terjadi tiga tahun lalu,” terangnya.

Kebetulan ia berada di Pontianak langsung melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Perikanan Provinsi dan Kubu Raya.

“Besoknya petugas dari dinas provinsi dan Kubu Raya bersama Camat dan Polsek ke lokasi melihat langsung kondisi di tambak. Ternyata hanya beberapa ratus ekor saja, dan hanya kepiting bantuan dari provinsi yang mati,” jelasnya.

Penyebabnya ia sebutkan selain faktor cuaca juga kesalahan dalam pemeliharaan yakni sendimen lumpur yang sudah tinggi ditambah lagi air conda.

“Kepiting bantuan provinsi sekitar 5 ribu ekor tapi yang mati tidak banyak hanya sekitar 300 ekor saja,” ucapnya.

Aryansyah yang juga Ketua Kelompok Budidaya Perikanan Bakau Lestari ini mengaku kesalahannya itu sebagai pembelajaran kedepan agar tidak terulang.

“Saya minta maaf dengan semua pihak. Termasuk pak camat, kepala dinas perikanan baik kubu raya mapun provinsi serta kepolisian. Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi saya kedepannya untuk tidak terulang lagi,” pungkasnya.(rob)