Sanggau, BerkatnewsTV. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sanggau mencatat jumlah populasi Hewan Penularan Rabies (HPR) sebanyak 48.094 ekor.
Terdiri dari 36.347 anjing, 11.448 kucing, 266 kera/monyet dan 33 ekor lainnya.
Pemkab Sanggau gencarkan gerakan Serentak, Masif dan Seluruhnya (SMS) dalam vaksinasi untuk membebaskan Sanggau dari rabies.
Di tahun 2021, program Saber24 atau Sanggau Bebas Rabies di 2024 tetap konsisten dijalankan.
“Untuk tahun ini, kegiatan Saber24 kita peroleh 48 ribu lebih ekor populasi yang ada. Tapi penyedian untuk 2021 kita targetkan 30 ribu ekor dulu. Hanya saja, kita juga minta bantuan ke pemerintah pusat dan provinsi, mudah-mudahan 48 ribu populasi itu bisa kita vaksin seluruhnya,” jelas Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak Sanggau Dadan Sumarna, Rabu (13/1).
Ia mengaku ada kasus gigitan anjing di awal tahun 2021. Yaitu di Botuh Lintang, Kecamatan Kapuas. Di desa tersebut ada dua orang terkena gigitan anjing. Namun, Dadan memastikan anjing yang mengigit dua orang tersebut tidak terkena rabies.
“Setelah kita telusuri, kita investigasi, bahwa anjing tersebut diprovokasi. Tapi kami tidak mendapat sampel kepala anjing, karena anjing sudah dibunuh, sudah dikubur oleh masyatrakat. Tapi saya pastikan itu bukan rabies,” ungkapnya.
Baca Juga:
- Berpaham Selain Pancasila. PH: ASN Jangan Khianati Negara
- Longsor Trans Kalimantan di Tayan Hilir, Kementerian PUPR Janji Segera Tangani
Meski begitu, Dadan menyebut, terhadap dua orang yang tekena gigitan anjing itu tetap dilakukan penanganan antisipasi.
“Saya intruksikan kepada petugas vaksinator untuk segera di-VAR (vaksin anti rabies) kepada korban gigitan itu. Dan alhamdulillah sudah dilakukan VAR di Puskesmas,” bebernya.
Terkait vaksinasi di tahun 2020, menurut Dadan melebih target.
“Target kita 30 ribu ekor, tapi kita dapat bantuan dari pusat 4.500 ekor, CSR juga ada. Jadi sepanjang 2020 kita sudah melakukan vaksin terhadap 35.174 ekor. Ada 150 vaksinator yang melaksanakan vaksinasi di tahun 2020,” pungkasnya.
Dadan menambahkan, dalam pelaksanaan vaksinasi di tahun 2020 ada sedikit hambatan, yaitu berkaitan dengan pengetahuan masyarakat terhadap vaksinasi tersebut.
“Pada saat kita melaksanakan vaksinasi, kadang-kadang pemilik anjing ada, tapi anjingnya tidak ada. Begitu juga sebaliknya. Dan untuk Saber24 ini dilaksanakan serentak pada Juni dan Juli,” terangnya. (pek)