Pemilik 300 Kg Daging Rusa Ilegal Ditahan

Daging rusa ilegal yang diangkut menggunakan pick up ini diamankan oleh petugas Gakkum KLHK yang diduga dari kawasan Taman Nasional Komodo.
Daging rusa ilegal yang diangkut menggunakan pick up ini diamankan oleh petugas Gakkum KLHK yang diduga dari kawasan Taman Nasional Komodo. Foto: ist

Labuan Bajo, BerkatnewsTV. Penyidik Balai Penegak Hukum KLHK Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) menyita 300 kg daging rusa pada Senin (21/12) lalu.

Jumlah tersebut setara dengan 30 ekor rusa yang akan dikirim ke Bima, NTB dan menahan IH (58) sebagai pelaku, di Labuan Bajo.

“Kami akan mengembangkan penyidikan kasus tersebut untuk mencari siapa pemodal dari pemburu satwa dilindungi ini. Kami menduga rusa berasal dari Taman Nasional Komodo karena populasi terbesar rusa ada di sana,” kata Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Jabalnusra, M Nur, dalam rilisnya yang diterima Jumat (25/12) .

Penangkapan dan penyitaan berawal dari kecurigaan Tim Operasi Gabungan Pengamanan Hari Raya Natal Tahun Baru 2020 Balai Gakkum KLHK Jabalnusra ketika mengetahui ada pengiriman daging
yang dibungkus 7 dus.

Baca Juga:

Barang bukti berupa 300 kg daging rusa, 1 mobil pick up Daihatsu hitam beserta STNK, 1 ponsel beserta kartu SIM, dititipkan di Polres Manggarai Barat untuk penyidikan lebih lanjut.

Penyidik telah menetapkan pelaku sebagai tersangka karena melanggar Pasal 21 Ayat 2 Huruf d Jo. Pasal 40 Ayat 2 Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukum penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp 100 juta.

Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan, Ditjen Gakkum LHK menegaskan, Sustyo Iriyono menegaskan populasi rusa, kerbau dan satwa lainnya di Taman Nasional Komodo harus dijaga karena merupakan salah satu pakan/prey dari satwa komodo sebagai predator tertinggi dan untuk menjaga keseimbangan ekosistemnya.

“Segala tindakan yang dapat mengganggu dan mengancam kelestarian habitat Komodo harus ditindak tegas. Demikian juga dengan biota dan habitat laut di Taman Nasional Komodo dan sekitarnya juga menjadi perhatian kami untuk tetap dijaga keutuhannya,” terangnya.(rls/tmB)