Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sebanyak 784 UMKM mendapat bantuan Dana Insentif Daerah (DID) dari Pemkab Kubu Raya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan bantuan tersebut untuk memperkuat keberpihakan pemerintah daerah terhadap UMKM. Terlebih UMKM menjadi pondasi ekonomi terkuat di daerah yang mampu bertahan dalam situasi pandemi.
“Dari saat awal pandemi pun kita sudah langsung memulai dengan gerakan-gerakan yanag sifatnya pro pada UMKM. Misalnya pembuatan masker secara masif dan sebagainya,” ujar Muda disela penyerahan bantuan, Selasa (8/12).
Muda menerangkan Dana Insentif Daerah (DID) digunakan untuk membantu UMKM sesuai arah kebijakan pemerintah pusat. Yakni adanya prioritas pada kesehatan masyarakat, berjalannya jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi melalui produktivitas masyarakat yang ketiga hal tersebut harus berjalan bersama.
“Kita salurkan bantuan untuk UMKM-UMKM dalam bentuk berbagai jenis sarana prasarana yang sifatnya memperkuat UMKM yang sudah berjalan,” jelasnya.
Dia melanjutkan, bantuan pemerintah kabupaten tak sebatas hibah sarana prasarana. Melainkan juga bantuan dalam menyiapkan pasar bagi produk UMKM. Dengan adanya jaminan pasar, maka UMKM akan dapat bertahan dan berkembang.
“Makanya kita berupaya soal pasar ini melalui regulasi-regulasi mulai dari beras lokal sampai produk-produk olahan makananan dan minuman, pemerintah kabupaten melalui kebijakannya berupaya menjamin pasar sistemik,” tuturnya.
Adanya jaminan pasar, kata Muda, diharapkan juga akan memicu semangat pelaku usaha untuk produktif. Sehingga akan lahir varian-varian produk baru, desa-desa wisata baru, dan kian lekatnya masyarakat dengan produk UMKM.
“Tidak lain semuanya ini untuk mengurangi pengangguran apalagi di tengah pandemi seperti ini. Tentu kita harus buat supaya ekonomi di semua desa itu bergerak,” tegasnya.
Terkait pemberian penghargaan kepada koperasi, UMKM, dan Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan Berprestasi, Muda Mahendrawan mengatakan hal itu dilakukan untuk memberikan motivasi agar selalu fokus.
Sebab menurutnya kelemahan selama ini adalah kurangnya fokus pada satu bidang tertentu.
“Belum satu produk dijadikan benar-benar berkualitas, sudah berpindah lagi ke produk lainnya. Mungkin karena kita ini mudah menyerah,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kubu Raya, Norasari Arani, mengatakan bantuan yang diberikan mulai dari perlengkapan usaha, peralatan kerja, bahan baku, kemasan, hingga legalitas perizinan termasuk sertifikasi halal. Penerimanya UMKM dari berbagai sektor.
“Seluruh bantuan tersebut berasal dari APBD Kabupaten Kubu Raya tahun 2020 melalui Dana Insentif Daerah,” ungkapnya.
Norasari menjelaskan bantuan yang diberikan merupakan stimulan untuk menggerakkan kembali usaha koperasi dan UMKM. Agar terjadi percepatan pemulihan ekonomi khususnya di Kabupaten Kubu Raya.
Baca Juga:
- RDTR Belum Jelas, Konsep Pembangunan tak Terarah
- APBDes 2021 Prioritaskan Penanggulangan Covid di Desa
“Bantuan yang diberikan mulai dari upaya peningkatan kualitas produk, legalitas usaha, hingga kemasan juga diperbaiki,” ujarnya.
Ia menuturkan selain bantuan berupa hibah sarana prasarana, pemerintah kabupaten juga membantu UMKM dengan cara menghubungkan dengan perbankan.
Sehingga UMKM bisa mendapatkan fasilitas kredit ringan. Hal itu dilakukan mengingat adanya keterbatasan dana APBD untuk membantu UMKM.
“Mereka ini kita hubungkan juga dengan perbankan. Karena di bank pemerintah juga ada kredit super mikro tanpa bunga. Ini akan memudahkan mereka untuk pengembangan usaha,” jelasnya.
Lebih jauh Norasari menerangkan bantuan pemerintah terhadap masyarakat terdampak pandemi sejatinya telah dilakukan sejak awal.
Mulai dari penyaluran bahan pokok pangan kepada masyarakat, pendistribusian bantuan bagi pelaku usaha mikro di Kubu Raya sebanyak 5.579 orang dengan nominal per orang Rp2,4 juta, bantuan keringanan bunga pinjaman perbankan bagi UMKM, keringanan pajak bagi UMKM, dan diskon 50 persen untuk biaya pengiriman produk melalui kargo.
“Kehidupan perkoperasian dan UMKM di Kubu Raya juga terdampak oleh pandemi dan itu semua juga tidak luput dari perhatian pemerintah pusat dan daerah,” sebutnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mendata dan mengajukan 630 pelaku usaha mikro di Kubu Raya untuk mendapatkan bantuan tahap kedua dari Kementerian Koperasi dan UKM.
“Jika pada tahap pertama ada 5.579 pelaku usaha mikro yang mendapatkan bantuan, maka di tahap kedua kita telah merekrut lagi sebanyak 630 pelaku usaha mikro dan tinggal menunggu hasil dari Kementerian Koperasi,” terangnya.(rio/tmB)