Pontianak, BerkatnewsTV. Dua direktur di jajaran Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa dilantik, yakni Wawan Hari Purnomo A sebagai Direktur Pelayanan dan Sasmita sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan.
Wali kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengingatkan kepada dua direktur yang dilantik dapat melakukan pembenahan dan pengurangan kebocoran akibat hal teknis.
Seperti pipa-pipa yang sudah tua, perlu adanya penggantian sebagai investasi. Namun ia tak memungkiri terjadinya kebocoran yang disebabkan pencurian air dengan merusak pipa PDAM oleh oknum.
“Kemudian kebocoran administrasi juga bisa terjadi kalau ada pemborosan,” katanya usai pelantikan, Rabu (2/12).
Kapasitas produksi PDAM Kota Pontianak saat ini telah mencapai 2.250 liter per detik. Edi menilai, jumlah tersebut sudah mencukupi untuk kapasitas penduduk Pontianak saat sekarang ini.
“Tetapi saya minta jaringan PDAM masih perlu disempurnakan dan diperbaiki,” ungkapnya.
Menurutnya, kualitas air PDAM sampai sekarang masih baik, tergantung musim yang terjadi. Jika kemarau maka rasanya agak payau, tergantung air baku. Saat ini masyarakat dimudahkan dalam mendapatkan pelayanan air bersih. Masyarakat cukup mengajukan permohonan sepanjang di lokasinya terdapat pipa tersier.
“Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), maka mereka mendapatkan sambungan gratis,” imbuhnya.
Baca Juga:
Direktur Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Wawan Purnomo A, berjanji akan berupaya melakukan peningkatan percepatan pelayanan, termasuk penanganan gangguan, baik terkait suplai maupun hal-hal lainnya.
“Kami berupaya untuk berinovasi bagaimana pelayanan sambungan baru dipercepat dengan memangkas birokrasi dan penanganan pelayanan lebih cepat,” ucapnya.
Ia menerangkan, saat ini jumlah pelanggan PDAM mencapai 135 ribu pelanggan. PDAM menargetkan tahun depan akan meningkatkan jumlah pelanggan melalui program MBR.
“Melalui permohonan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” terang Wawan.
Dalam upaya menekan angka kebocoran, pihaknya akan membentuk tim reaksi cepat. Setiap ada persoalan di lapangan yang diterima dari aduan masyarakat maupun melalui kegiatan rutin pengawasan, maka akan ditangani secepatnya.
“Sehingga tingkat kebocoran yang terjadi bisa diminimalisir sekecil mungkin,” jelas dia.
Di masa pandemi Covid-19 yang dihadapi saat ini, sambung Wawan, dari sisi kualitas pelayanan dipastikan tidak ada pengurangan.
Untuk pelayanan sambungan baru dilakukan secara digitalisasi berbasis teknologi. Tak terkecuali dalam melakukan survei sambungan baru pun telah memanfaatkan sistem aplikasi.
“Tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat permohonan pelayanan dari masyarakat kepada PDAM,” pungkasnya.(jim)