Pembelajaran Tatap Muka Dilakukan Bertahap

Saat penyerahan penghargaan kepada guru berprestasi di Hari Guru dan HUT PGRI diingatkan kepada guru untuk bersiap-siap menghadapi belajar tatap muka.
Saat penyerahan penghargaan kepada guru berprestasi di Hari Guru dan HUT PGRI diingatkan kepada guru untuk bersiap-siap menghadapi belajar tatap muka. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya menyatakan telah siap untuk melaksanakan belajar tatap muka di awal tahun 2021.

Hal itu seiring terbitnya Surat Keputusan bersama Empat Menteri tentang Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, M. Ayub hal itu akan dilakukan secara bertahap dengan berbagai pembatasan.

“Tentu tidak bisa seperti saat situasi normal. Pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan dengan pembatasan-pembatasan. Mulai dari durasi, pengaturan jarak, hingga pengaturan interaksi di lingkungan sekolah. Pembelajaran ini harus dimulai dengan persiapan-persiapan seperti yang telah ditetapkan oleh protokol kesehatan Covid-19,” tuturnya seusai mengikuti Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-75 PGRI di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (25/11).

Baca Juga:

Ayub mengatakan saat ini pihaknya telah siap dengan acuan standar-standar yang telah ditetapkan. Ia mengungkapkan aplikasi Google Form pun telah disiapkan. Di mana nantinya semua sekolah melalui kepala sekolah maupun operator akan mengisi daftar kesiapan setiap sekolah melalui formulir tersebut.

“Nah, kita memantau terus perkembangannya. Sehingga dari daftar itu kita bisa melihat sejauh mana kesiapan tiap-tiap sekolah. Ketika mereka sudah menyatakan siap, kita akan survei lapangan memastikan faktanya bahwa sekolah itu memang sudah siap,” jelasnya.

Ia mengungkapkan nantinya pembelajaran tatap muka akan dimulai secara bertahap, dimulai dari wilayah pinggir. Sebab dalam edaran sebelumnya dinyatakan bahwa untuk pulau-pulau terpisah diperkenankan pembelajaran tatap muka.

“Karena di sana zona pandeminya bisa ditentukan oleh daerah. Kalau wilayah-wilayah reguler itu zonanya ditentukan oleh pusat. Jadi kita mulai dari pinggir sedikit demi sedikit sampai nanti ke pusat kota,” terangnya.(rio/tmB)