Kubu Raya, BerkatnewsTV. Mobil polimerase chain reaction (PCR) untuk mempercepat proses tes usap (swab) Covid-19 di Kubu Raya yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, tepat di Hari Pahlawan 10 November.
“Selain untuk alat kesehatan, mobil ini juga terintegrasi dengan sistem BNPB. Informasi selain ke bupati juga langsung ke BNPB,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan usai launching perdana mobil PCR di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (10/11).
Marijan mengatakan mobil PCR sejatinya adalah mobil Laboratorium Bergerak untuk Penyakit Menular. Jadi setelah pandemi berlalu, mobil juga dapat dipakai untuk penanganan sejumlah penyakit menular.
Baca Juga:
Ia mengungkapkan mobil PCR didukung dengan 20 tenaga medis yang melayani tes usap.
“Kapasitas sebenarnya dari mobil ini adalah 250 sampel per hari. Hanya kita batasi sebanyak 100 sampel agar bisa optimal. Pengambilan sampel dapat dilakukan di kantor bupati,” ungkapnya.
Ia menerangkan kelebihan mobil PCR Kubu Raya adalah hasil tes yang dapat diketahui dalam rentang 2-3 jam per sampel. Hasil itu akan dikirim langsung kepada peserta tes usap melalui layanan pesan singkat dalam bentuk pranala (link).
“Hasilnya berbentuk link yang akan dikirimkan ke pasien lewat SMS atau WA. Jadi paperless tidak berupa berkas kertas. Dan ini juga cukup cepat yaitu 2-3 jam sudah ketahuan. Terhitung sejak pengambilan sampel sampai dengan selesai hasil sudah rilis,” jelasnya.
Dia mengatakan hasil yang cepat memang menjadi target pihaknya. Hal itu agar status kesehatan dari warga yang dites dapat segera diketahui. Dengan begitu dinas bisa segera menindaklanjuti jika hasil tes ternyata positif.
“Saya selaku kepala dinas menginginkan kalau hari ini di swab, paling lama sorenya hasil keluar. Sehingga masyarakat paham status kesehatannya. Kalau yang positif insya Allah kita isolasi baik mandiri maupun di rumah isolasi Kubu Raya,” paparnya.
Dirinya mengatakan operasional lapangan dari mobil PCR akan dibatasi. Mobil hanya akan beroperasi di wilayah kecamatan yang punya akses jalan baik. Hal itu demi menjaga berbagai fasilitas peralatan kesehatan di dalam mobil agar tidak rusak.
Sebab peralatan elektronik untuk tes terbilang ringkih. Namun bagi wilayah yang akses jalannya jauh dan buruk, sampel tes dapat dibawa menuju ke lokasi mobil PCR berada.
“Operasional lapangan mobil ini nanti dilakukan di daerah-daerah tertentu karena isi mobil ini peralatan elektronik yang sangat sensitif. Jadi di jalan yang kurang bagus tidak bisa sebab akan sangat berisiko merusak peralatan. Jadi nanti sampel swabnya saja yang dibawa ke lokasi mobil PCR,” tuturnya.
Marijan menjelaskan mobil PCR terletak di halaman Kantor Bupati Kubu Raya. Sehingga warga yang akan melakukan tes dapat mendatangi kantor bupati.
Namun ia menyatakan tes secara cuma-cuma hanya diperuntukkan bagi mereka yang berkategori kontak erat. Dan itu harus melalui rekomendasi dokter ahli.
“Jadi jangan sampai nanti batuk pilek dan tidak ada arahan dari dokter ahli datang ke sini. Kalau dokter menganjurkan swab, kita harus lakukan swab. Syaratnya tergantung rujukan dari dokter di puskesmas. Mana yang kontak erat mana yang bukan kontak erat. Pembiayaannya gratis walaupun sebenarnya operasional tes ini cukup mahal, yaitu sekitar 900 ribu-1 juta rupiah sekali tes,” ungkapnya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan kehadiran mobil PCR diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat. Alih-alih menimbulkan kepanikan.
“Mobil PCR ini akan membuat kita lebih cepat mendeteksi. Sehingga dengan cara itu tidak banyak yang nantinya terbawa kepanikan karena hasil tes yang diragukan atau lama,” katanya.
Muda menuturkan mobil PCR di Kubu Raya diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat. Sebab fasilitas yang sangat dibutuhkan terkait pandemi Covid-19 telah tersedia.
Adanya mobilitas mobil PCR juga diharapkan menjadi sarana sosialisasi terkait penanganan pandemi kepada masyarakat sekitar.
“Inilah yang dimaksudkan bahwa kita berupaya memberikan rasa tenang, sugesti sehat, dan semangat kepada masyarakat. Ini juga langkah kita bergerak melakukan upaya penguatan sosialisasi. Mengingatkan masyarakat tentang pentingnya memetakan kategori risiko keterpaparan Covid di dalam keluarganya sendiri,” tuturnya.
Terkait upaya penanganan Covid-19 di Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan upaya penguatan terus dilakukan di desa-desa. Melanjutkan kinerja gugus tugas desa yang sejak awal pandemi telah terbentuk.
“Dari awal kita memang mengandalkan gugus tugas desa bersama petugas kesehatan di bawah dan RT, babinsa, serta bhabinkamtibmas. Yaitu untuk mengawal supaya semua bisa memetakan kerentanan dari setiap rumah tangga yang ada,” ujarnya.(rob)