Sanggau, BerkatnewsTV. Pemkab Sanggau kini memiliki mobil polymerase chain reaction (PCR) keliling atau Mobile Combat PCR (Covid19) yang mampu memberikan hasil pengetesan dalam waktu 40 – 50 menit per sampel.
Mobil PCR senilai Rp3,9 miliar itu diserahterimakan oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi kepada Plt Kepala Dinas Kesehatan Sanggau Ginting, Rabu (4/11).
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan, mobil PCR ini sudah lama dipesan melalui anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) Dana Insentif Daerah (DID) Dinas Kesehatan tahun anggaran 2020.
Keberadaan mobil PCR ini sebagai salah satu langkah percepatan layanan laboratorium dalam melakukan tes swab di Kabupaten Sanggau.
Menurutnya mobil PCR ini sangat penting untuk Kabupaten Sanggau. Dengan adanya mobil ini seseorang terkena Covid19 atau tidak akan cepat diketahui hasilnya.
“Ini akan membantu kita dalam menekan penyebaran Covid19. Membuat psikologis kita baik. Kami berusaha menggunakannya semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat,” ujar PH sapaan akrabnya.
Dikatakan Bupati Sanggau dua periode itu, selain melakukan tes sampel spesimen yang dibiayai negara, mobil PCR ini juga akan melayani masyarakat yang ingin melakukan tes secara mandiri.
“Ada yang ditanggung negara dan mandiri. Yang ditanggung negara ada kriteria. Ditanggung negara artinya anggaran pemerintah daerah yang kami siapkan untuk penanganan Covid19,” terang PH.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting mengatakan, Mobile Combat PCR ini dilengkapi dua unit mesin PCR dengan kapasitas tes masing-masing 200 per hari.
“Jadi bisa 400 sampel yang diuji dalam satu hari. Lamanya sampai keluar hasil lebih kurang lebih 40 menit per sampel. Tahapannya, di Swab, kemudian masuk ke (mesin) ekstraksi, lalu masuk ke komputer untuk dianalisa, keluar langsung hasilnya,” terangnya.
Mobile Combat PCR ini kata Ginting bisa bergerak, sambil berjalan bisa running.
Baca Juga:
“Di dalam cukup nyaman dan ini sudah standar biosafety level II (BSL-2) dengan tekanan udara yang negatif. Petugas yang di dalam aman dari penularan dari luar. Jadi, kalau biasanya petugas Swab menggunakan APD lengkap, menggunakan baju azmat, maka dengan mobil ini cukup dengan standar laboratorium,” ungkapnya.
Mobil PCR akan dioperasikan tim yang lengkap. Mulai dari dokter spesialis patologi klinis, dokter umum, analis, petugas data dan driver. “Kenapa ada petugas data, karena mobil ini sudah dilengkapi dengan server online,” terang Ginting.
Keberadaan mobil PCR ini, sambung dia, akan mempercepat proses tes swab. Jika selama ini hasil tes keluar satu sampai dua minggu, bahkan sampai tiga minggu. Tetapi dengan adanya mobil ini akan bisa cepat, membuat masyarakat tidak cemas dan tidak menghilangkan produktivitas bekerja masyarakat karena harus menunggu hasil tes.
Ginting menambahkan, karena keterbatasan reagen yang ada, maka tes Swab akan dilakukan berdasarkan skala prioritas.
“Sesuai dengan pedoman. Jadi kita ambil yang prioritas supaya hasil lab kita betul-betul berkualitas dan kita bisa menggunakan uang negara secara efesien dan efektif. Yang positif langsung kita isolasi dan yang negatif bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Mobil PCR ini akan keliling di beberapa kecamatan,” imbuhnya.(pek)