Penderita TBC di Sanggau 443, 8 Diantaranya Meninggal

Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Sanggau Sarimin Sitepu
Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Sanggau Sarimin Sitepu

Sanggau, BerkatnewsTV. Hingga September 2020 jumlah penderita TBC di Sanggau mencapai 443 orang.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Sanggau Sarimin Sitepu mengatakan tahun 2016 ada 617 kasus, tahun 2017 ada 815 kasus, tahun 2018 ada 858 kasus, tahun 2019 ada 843 kasus dan tahun 2020 sampai dengan bulan September ada 443 kasus.

“Sebarannya paling banyak di Kecamatan Kapuas, Meliau, Tayan Hulu dan Bonti, paling sedikit kasus di Noyan dan Beduai,” ungkapnya, Selasa (2/11).

Untuk kasus meninggal, disebutkan Sarimin, pada tahun ini ada 8 orang yang meninggal karena penyakit tersebut. “Ada juga yang putus obat, jumlahnya empat orang. Empat orang ini tidak datang lagi mengambil obat atau disebut loss to follow up, karena biasanya yang bersangkutan pindah dan tidak melapor ke puskesmas,” ujarnya.

Sarimin menjelaskan, TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Proses penyembuhan cukup lama, penderita penyakit ini harus minum obat setidaknya selama 6 bulan. Jika putus obat, penyembuhannya lebih sulit.

Baca Juga:

“Kalau tidak patuh atau putus minum obat resikonya adalah penderita mengalami kekebalan terhadap obat atau yang yang disebut multi drug resistant (MDR). Kalau sudah MDR pengobatannya lebih sulit dan lebih lama,” terangnya.

Ia juga memastikan pelayanan pasien TBC yang berobat di layanan kesehatan di tengah pandemi Covid19 tidak terganggu.

“Pelayanan TBC di tengah pandemi Covid-19 yang berobat di layanan kesehatan tidak terganggu, kita merubah sistem yang tadinya kita berikan obat sekali seminggu, di masa pandemi ini kita berikan obat untuk satu bulan,” pungkanya.(pek)