APBD 2021 Kubu Raya Turun. Fokuskan Pemulihan Ekonomi

Bupati saat menyerahkan pidato pengantar nota pengantar keuangan APBD TA 2021 kepada Ketua DPRD Kubu Raya
Bupati saat menyerahkan pidato pengantar nota pengantar keuangan APBD TA 2021 kepada Ketua DPRD Kubu Raya. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. APBD Kabupaten Kubu Raya diproyeksikan mengalami penurunan drastis. Penurunannya diperkirakan sekitar Rp200 miliar dari tahun 2020.

Hal ini dikarenakan pendapatan daerah yang bersumber dari pemerintah pusat seperti DAK atau DAU turun akibat dampak pandemi covid-19.

“Oleh sebab itu kita berusaha melakukan penghematan besar-besaran terhadap pengeluaran yang berkorelasi langsung dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dalam pidatonya terhadap nota pengantar keuangan APBD TA 2021 dalam rapat paripurna di DPRD Kubu Raya, Senin (26/10).

Sektor infrastruktur dipastikan Muda menjadi prioritas di tahun 2021 mendatang. Termasuk penanggulangan covid-19. Namun bukan berarti sektor lain diabaikan, tetap menjadi perhatian.

“Hal ini juga berdasarkan pandangan fraksi DPRD yang disampaikan waktu lalu terhadap LPJ APBD 2019 maupun APBD Perubahan 2020 serta hasil Musrenbang,” terangnya.

Disebutkan Muda, target pendapatan daerah di APBD 2021 sebesar Rp1,41 triliun. Terdiri dari PAD Rp 146,30 miliar dan pendapatan transfer Rp1,26 triliun.

Kemudian target belanja daerah sebesar Rp1,52 triliun. Terdiri dari belanja operasi Rp1,14 triliun, belanja modal Rp146,54 miliar. Serta belanja modal, jaringan, irigasi Rp92,42 miliar. Belanja tidak terduga Rp5 miliar dan belanja transfer Rp226,15 miliar.

“Dengan defisit anggaran Rp107,04 miliar akan ditutupi dari prakiraan Silpa tahun anggaran 2020 Rp57,47 miliar dan penerimaan pinjaman daerah Rp50 miliar,” tambahnya.

Baca Juga:

Sementara itu Ketua DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah akui dampak pandemi covid-19 mengakibatkan dana transfer dari pusat ke daerah mengalami penurunan.

“Oleh karena itu akan kita lakukan hal-hal yang menjadi prioritas. Fokus utamanya adalah pemulihan ekonomi seperti sektor penunjang ekonomi masyarakat seperti pertanian, perikanan, perkebunan, UMKM atau jasa,” jelasnya.

Menurut Agus recovery ekonomi sangat penting di tengah pandemi covid dalam rangka mendukung program pemerintah pusat yakni pemulihan ekonomi lebih utama.

“Jadi pemulihan ekonomi tersebut sangat penting. Namun tentu juga tidak mengabaikan sektor lain penunjang lainnya seperti infrastruktur. Apalah artinya jika akses infrastruktur diabaikan untuk pemulihan ekonomi tersebut,” pungkasnya.(rob)