Pontianak, BerkatnewsTV. Manajemen Rumah Sakit Soedarso Pontianak tiba-tiba mendirikan tenda darurat persis di halaman parkir depan.
Tenda darurat berwarna biru ini tampaknya dipinjam dari BPBD Kalbar mengingat diatasnya tertulis BNPB (Bantuan Nasional Penanggulangan Bencana).
Tenda darurat didirikan lantaran jumlah pasien di rumah sakit Soedarso membuldak terutama di ruangan IGD.
“Memang akhir-akhir ini kunjungan pasien ke IGD soedarso meningkat sehingga harus dilakukan triage (dibaca triase,red),” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harrison Jumat (23/10) lewat voice confrence.
Triage dijelaskan Harrison untuk memilah pasien berdasarkan kegawatan darurat.
Pemilahan ini yaitu apakah pasien yang membutuhkan tindakan segera atau yang bisa ditunda penanganannya dilakukan pengobatan atau perawatan jalan tidak perlu di IGD. Atau pasien yang datang meninggal.
Baca Juga:
- Seorang Dokter Racik Jahe Tingkatkan Imunitas
- Tiga Minggu Menunggu Swab, Enam Orang di DPRD KKR Positif Covid
“Ini yang disebut triage, memilah pasioen berdasarkan kelompok kegawatan daruratnya,” ucapnya.
Triage ini dijelsakan Harrison juga memilah pasien covid-19 dan yang bukan covid-19. Apalagi sekarang ini pasien suspec covid-19 meningkat.
“Kalau kita mau tahu diagnosis penyakitnya maka harus diswab yang membutuhkan 30 jam untuk mengetahui hasilnya. Jadi ini memang membuat pasien agak lama tertahan di ruang IGD. Kalau kondisinya seperti ini sementara banyak pasien lain yang membutuhkan perawatan maka ruang IGD jadi penuh,” terangnya.
Sehingga sambung Harrison, oleh direktur rumah sakit Sodarso mengambil keputusan untuk mendirikan tenda darurat guna mengatasi masalah tersebut.(tmB)