loading=

114 Pendemo di Pontianak Diamankan, 3 Orang Positif Covid

Aksi demo menolak UU Cipta Kerja oleh aliansi mahasiswa di Pontianak.
Aksi demo menolak UU Cipta Kerja oleh aliansi mahasiswa di Pontianak waktu lalu. Foto: dok berkatnewsTV

Pontianak, BerkatnewsTV. Polda Kalbar sampai saat ini masih melanjutkan pemeriksaan terhadap oknum yang diamankan karena diduga melakukan tindakan anarkis saat demo Kamis dan Jumat lalu di Pontianak.

Sebanyak 114 demonstran dalam 2 hari tersebut diamankan petugas kepolisian. Bahkan dari 114 demonstran tersebut, 3 diketahui positif Covid-19 sehingga menimbulkan klaster baru.

“Pada aksi demo oleh aliansi mahasiswa dan masyarakat di Kota Pontianak pada tanggal 8 dan 9 Oktober tersebut, menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19. Karena ada 9 yang reaktif dan 3 positif” kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go. Senin (12/10)

Selain itu, Donny juga mengungkapkan banyak dari pengunjuk rasa yang dinyatakan positif menggunakan narkoba. Totalnya sebanyak 7 orang yang saat ini ditindaklanjuti oleh Direktorat Narkoba Polda Kalbar dan BNN Provinsi Kalbar.

Baca Juga:

“Intinya bahwa banyak dari pengunjuk rasa kemarin yang dinyatakan positif menggunakan narkotika. Jenis sabu dan ganja. Saat ini yang diproses oleh kepolisian ada 3 orang dan sisanya ditangai oleh BNN untuk dilakukan assesment” lanjut Donny

Kabid Humas Polda Kalbar ini juga menyebutkan, ada pula yang di tangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum sebanyak 2 orang karena di dapati membawa 1 bilah pisah dan 1 batang besi saat hendak bergabung ke aksi demo.

Untuk yang dinyatakan reaktif saat menjalankan tes cepat rapid, dihari yang sama gugus tugas pengangan Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat melakukan penjemputan untuk dilakukan swab dan isolasi. Untuk yang diamankan pada hari ke dua, 4 orang hasil swab belum keluar.

Polda Kalbar menyayangkan aksi demo yang berakhir anarkis oleh demonstran di Kota Pontianak. Aksi demo seperti itu rentan dimasuki penyusup yang memang bertujuan untuk memprovokasi tindakan kekerasan.

“Banyak juga kelompok pemuda yang kita amankan yang hendak masuk ke aksi demo dengan membawa batu, pisau, botol kaca, katapel dan lainnya” tambahnya

“Selain itu, munculnya klaster baru pada demo kemarin juga membahayakan masyarakat. 3 yang positif ini pada hari pertama demo bisa saja terjangkit dari orang lain atau malah menjangkiti yang lainnya,” pungkasnya.(rls)