Pontianak, BerkatnewsTV. Tragedi di Banjar Serasan akhirnya berhasil diungkap Polresta Pontianak. Sumi (39) dan anaknya Geby (19) menjadi korban pembunuhan yang tidak lain adalah suami dan ayah tirinya.
Kepada penyidik di Mapolresta Pontianak, AM mengaku perbuatannya melakukan pembunuhan pada Senin (23/9) malam. Ia menduga ada orang ketiga dalam rumah tangganya. Bahkan, orang ketiga itu mengirimkan video porno ke istrinya.
“Motifnya karena ada orang ketiga. Dia juga minta pisah. Ada lah dua puluh hari ngomong begitu. Saya tidak tahu kenapa. Tapi saya curiga dengan kawannya sendiri nama Basuki. Masuk akal ke laki-laki ini kirimkan video porno ke istri saya. Saya lihat sendiri di hapenya (Sumi),” ceritanya saat menjalani pemeriksaan, Jumat (2/10) di Mapolresta Pontianak.
AM mengaku telah melaporkan video porno yang dikirimkan Basuki ke Polda untuk diproses hukum. “Yang jelas saya minta nama baik. Masa istri saya dikirimkan video porno,” tuturnya.
Sebelum peristiwa pembunuhan, AM sempat bertemu dengan Basuki yang datang ke rumah untuk diselesaikan masalah tersebut.
“Dia minta maaf. Kalau kau mau saya laporkan ini. Kalau kau mau urus ke sana (Polda) saja lah,” ujarnya.
Baca Juga:
Tragedi Banjar Serasan di Kecamatan Pontianak Timur itu menggegerkan Kota Pontianak. Nyawa Sumi (40) dan anaknya Geby (19) dihabisi AM dengan menggunakan sebatang besi sap mesin speedboat 40 PK.
Usai menghabisi nyawa keduanya, malam itu juga AM langsung melarikan diri ke Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya tempat istrinya yang lain.
Bahkan ia sempat memberitahukan ke anaknya Fr di Rasau Jaya bahwa telah membunuh Sumi dan Geby. Namun malam itu juga, AM langsung melarikan diri ke Buntut Limbung tidak jauh dari Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya.
Di sana ia bersembunyi di sebuah gudang kosong selama beberapa hari. Speed yang digunakannya dari Rasau Jaya menuju Terentang ditenggelamkannya di sungai untuk menghilangkan jejak. Termasuk handphone miliknya.(tmB/rob)