Pontianak, BerkatnewsTV. Kreasi Sungai Putat atau KSP menyemarakan Hari Batik Nasional, pada Jumat, (2/10).
Di tengah pandemi, kegiatan digelar secara virtual pada proses pembuatan batik tulis kreasi dan adaptif corak khas kalimantan, demonstrasi proses pembatikan dari desain hingga pewarnaan.
“Dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB kegiatanya,” kata Ketua Kreasi Sungai Putat, Syamhudi.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalbar ini berujar, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak siapapun melestarikan warisan lelehur dan berinovasi di tengah pandemi.
Baca Juga:
- HUT ke-56 Golkar, di Pontianak Gelar Turnament PUBG dan Mobile Legends
- Sehari Dilantik, Irwan Tancapkan Panji Golkar
“Bagi KSP batik tulis juga sebagai medium kampaye lingkungan dan mengenalkan kearifan lokal,” kata Syamhudi, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kalbar.
Lalu bagaimana lahir motif GAMPAR (Gambut & Paret) kreasi corak insang versi batik tulisnya. Pria yang mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR tahun 2019 dalam kategori Komunitas Peduli Sungai itu bilang, GAMPAR bertamekan potensi pertanian lidah buaya, kawasan gambut dan paret kota.
“Segmentasi batik tulis ini merupakan kegiatan rakyat dalam menopang peningkatan penghasilan keluarga. Berjumlah 5-7 orang. Dengan nama Arts Culture KSP,” ujar Syamhudi yang juga menjabat sebagai Ketua Sekretariat Bersama Sangggar Cinta Tanah dan Air Khatulistiwa (Sangsakha) ini.
Ia berharap kedepan juga akan menyusun katalog warna alam batik tulis. Caranya dengan memanfaatkan keragaman hayati yang tumbuh subur di lahan gambut. (Kreasi Sungai Putat)