Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pandemi covid-19 berdampak terhadap APBD Perubahan TA 2020 Kubu Raya yang diprediksikan menurun dibandingkan APBD murni yang telah disahkan tahun 2019 silam.
Penurunan itu terlihat dari Kebijakan Umum Perubahan Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) yang telah selesai dibahas eksekutif dan Badan Anggaran DPRD Kubu Raya.
Adapun target Pendapatan Daerah dalam KUPA PPAS TA 2020 sebesar Rp1,3 triliun. Angka ini jauh menurun 12,81 persen dibandingkan APBD murni tahun 2020 yang mencapai Rp1,6 triliun.
Di KUPA PPAS mencakup PAD sebesar Rp156,5 miliar sedangkan pada APBD murni sebesar Rp180,1 miliar. Kemudian Dana Perimbangan di KUPA PPAS sebesar Rp979,8 miliar menurun dibandingkan pada APBD murni sebesar Rp1,09 triliun serta Pendapatan Daerah yang Sah dari Rp328 miliar pada APBD murni namun di KUPA PPAS sebesar Rp262,3 miliar.
Sedangkan pada pos Belanja Daerah dipatok sebesar Rp1,4 triliun. Juga menurun dibandingkan pada APBD Murni sebesar Rp1,692 triliun.
Dimana alokasi belanja tidak langsung Rp840,4 miliar dan belanja langsung Rp618,3 miliar.
Dan target Pembiayan Daerah sebesar Rp60,08 miliar terdiri dari pembiayaan Rp61,08 miliar, penerimaan pembiayaan daerah Rp62,08 miliar dan pengeluaran Rp1 miliar.
“Angka-angka ini masih bersifat sementara belum final. Sebab masih akan dibahas lagi,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan usai rapat paripurna laporan Banggar DPRD terhadap KUPA PPAS akhir minggu lalu.
Penurunan ini disebutkan Muda lantaran pos pendapatan daerah yang menurun dikarenakan adanya covid-19. Pendapatan daerah tersebut meliputi dana perimbangan, dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU).
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Suharso mengatakan KUPA PPAS ini nantinya akan dibahas lagi oleh masing-masing komisi bersama mitra kerjanya.
Namun ia memaklumi terjadi penurunan nantinya di APBD Perubahan dibandingkan pada APBD murni. Pandemi covid-19 menjadi faktor utama terjadinya penurunan terhadap pendapatan daerah.
Baca Juga:
- Mengais Rejeki ke Kalbar, Pemuda Palembang Jualan Kerupuk
- Cegah Kejahatan Anak, PATBM Dibentuk Shelter Dibangun
“Ini tidak hanya terjadi di Kubu Raya namun juga hampir di seluruh daerah di Kalbar bahkan Indonesia,” ucapnya.
Apalagi, alokasi anggaran yang ada telah dipangkas dan direalokasikan untuk penanganan covid-19 sehingga juga berdampak terhadap sejumlah proyek pembangunan yang dibatalkan.
“Seperti proyek pembangunan yang dananya bersumber dari DAK terpaksa ada yang dibatalkan karena pemerintah pusat tidak mengucurkannya,” terangnya.
Suharso berharap tahun depan kondisi keuangan negara maupun daerah mulai kembali normal seiring telah ditetapkannya era new normal sehingga aktifitas ekonomi kembali bangkit dan bergeliat.(rob)