Terduga Pelaku Narkoba Tewas, Keluarga Menduga Kematian tak Wajar

Keluarga korban menunjukan foto Joni yang tewas.
Keluarga korban menunjukan foto Joni yang tewas. Foto: mizar

Singkawang, BerkatnewsTV. Joni warga Jalan Sepakat kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah harus meregang nyawa usai diamankan jajaran Sat Narkoba Polres Sambas pada Jumat malam (21/8).

Menurut istri korban, Monika sekitar pukul 22.00 pada tanggal (21/8) datang tiga orang yang anggota bersama teman korban yang bernama Ardy.

“Sekitar pukul 22.00 lewat datang tiga orang anggota ke rumah dengan melakukan penggeledahan di rumah saya. Dengan alasan untuk mencari barang bukti,” ujar monica.

Lebih lanjut Monika mengatakan saat dilakukan penggeledahan beberapa orang anggota tidak membawa apapun hanya membawa selembar KK (Kartu Keluarga) miliknya.

“Saat itu saya menanyakan keberadaan suami saya. Dan dijawab anggota bahwa suami saya sedang di dalam mobil. Dengan tidak tahu sekali kondisi suami saya. Namun kondisi teman suami saya yang bernama Ardy dalam kondisi pelipis luka dan mata lebam,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan dalam proses penggeledahan kurang lebih setengah jam. Dan beberapa anggota pergi Meninggalkan rumah. Dimana sekitar pukul 00.00 anggota menelpon menanyakan BPJ milik sang suami. 

“Dari situ sekitar pukul 06.00 anggota menelpon untuk membicarakan sesuatu. Namun sekitar pukul 08.00 baru bisa ketemu. Dan di jelaskan kronologis kejadian dan menyampaikan berita duka bahwa suami saya telah meninggal,” katanya.

Usai mendengar berita duka dari kondisi jenazah mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala.

“Kondisi suami saya dengan kepala lebam, mulut berdasar. Mata lebam, dimana bagian kepala lebam habis. Dan luka memar bagian perut dan pinggang. Dengan tidak ada penjelasan penyebab kematian suami saya,” katanya.

Sementara itu Ketua RT 14 RW 02 Jalan Sepakat sekaligus perwakilan pihak kekuatan Efendy Syafutra mengungkapkan kejadian tersebut terjadi di GG Salak Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah.

Baca Juga:

“Menurut keterangan kepolisian Joni dan Ardy diamankan di GG Salak. Saat penangkapan joni sedang berada di motor. Sempat ia melawan dan terjadi pergumulan hebat antara joni dan polisi sehingga kepala joni terbentur di ubin. Dan dibawa ke rumah sakit. Sekitar tiga jam kemudian Joni dinyatakan meninggal dunia,” bebernya.

Namun sambung Effendy kondisi jenazah tidak sesuai yang diceritakan dalam kronologis sebab badan dan wajahnya babak belur.

“Tadi siang (27/8) pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polda Kalbar. Dan kami sebagai pihak keluarga meminta agar kasus ini diusut tuntas. Bahkan hingga saat ini teman korban bernama Ardy belum diketahui keberadaannya,” pungkasnya.

Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini Propam Polda Kalbar sudah menangani kasus tersebut.

“Jadi mohon waktu untuk kejelasan masalah ini,” katanya singkat.(mzr)