Pontianak, BerkatnewsTV. Memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Senin (17/8), Kreasi Sungai Putat (KSP) bersama warga mengibarkan bendera merah putih diatas tumpukan gunungan sampah.
Lokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan Kebangkitan Nasional Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak.
”Semangat dan keringat pejuang lingkungan masyarakat sekitar TPA Batu Pontianak menginspirasi kita untuk mengibarkan bendera merah putih dalam rangka HUT RI ke- 75 ini,” kata Ketua Kreasi Sungai Putat, Syamhudi.
Aktivis Sanggar Sungai Khatulistiwa (Sangsakha) itu tambahkan, selama ini di TPA Batu Layang Pontianak tidak pernah merayakan secara langsung (upacara pengibaran bendera).
“Padahal mereka juga pejuang lingkungan nyata adanya,” kata Syamhudi.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalbar ini juga mengajak masyarakat tanpa terkecuali untuk mengurangi pemakaian kantong plastik kresek yang pastinya akan mencemari lingkungan.
Dan memanfaat sisa pakai organiknya sebagai kompos pupuk organik dengan teknologi daur ulang menggunakan mesin pengurai alamaian efektif yaitu larva black soldier flay (BSF) yang dapat mendukung sektor budidaya ternak kecil (ayam, bebek, ikan dan lain-lain).
“Tidak kalah pentingnya, jika kita tidak mengambil paradigma baru ini, maka ancaman perebutan ruang akan terjadi antara manusia dan sisa pakainya kedepan,” kata Syamhudi yang juga Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kalbar.
Pria yang mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR tahun 2019 dalam kategori Komunitas Peduli Sungai itu menegaskan, momentum ini juga mendorong pemerintah untuk tegas dalam aturan-aturan yang telah ditetapkannya serta memgedukasi masyarakat secara langsung terkait pemamfaat sisa pakai.
Baca Juga:
Sementara itu, Asun warga setempat mengaku bangga adanya aksi pengibaran bendera tersebut.
“Yang ikut serta pengibaran bendera di puncak gunungan tumpukan sampah TPA Batu Layang Pontianak gembira, ceria, bahagia,” ucapnya.
Ketua Oi Kalbar, Apriyadi Riyanto, mengaku terharu. Menurutnya, sebagai pengingat kita semua, bahwa sampah yang kita hasilkan tiap hari jika dikomulatifkan akan sangat menggunung seperti ini.
“Perlu kesadaran bersama untuk lebih berhemat dalam menghasilkan sampah. Perlu evaluasi menyeluruh dalam menangani sampah secara serius. Selain itu bertepatan 17 Agustus 2020 kali ini kita juga sadari, bahwa banyak pejuang-pejuang sampah yang mungkin tidak terlihat. Tapi setiap harinya berjibaku dengan sampah demi lingkungan kita semua tetap bersih,“ katanya.(Syamhudi)