Bayi Tiga hari Terpaksa Dievakuasi

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie bersama Forkopimda mendatangi tempat evakuasi korban banjir di Shelter Harmoni, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie bersama Forkopimda mendatangi tempat evakuasi korban banjir di Shelter Harmoni, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan. Foto: Mizar

Singkawang, BerkatnewsTV. Banjir terparah di Kota Singkawang melanda Jalan Pasar Baru Kelurahan Pasiran Kecamatan Singkawang Barat.

Sedikitnya 13 KK dan 34 jiwa termasuk bayi berusia 3 hari diungsikan ke tempat lebih aman dari rendaman banjir.

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie bersama Forkopimda mendatangi tempat evakuasi korban banjir di Shelter Harmoni, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kamis (30/7). 

Sedikitnya ada puluhan warga yang tinggal di bantaran Sungai Singkawang (Pasar Baru dalam) terpaksa di evakuasi di Shelter Harmoni, lantaran air sudah semakin tinggi sejak Kamis siang.

“Kita baru saja memantau banjir di beberapa titik yang terjadi di Kota Singkawang,” kata Tjhai Chui Mie. 

Apabila ada rumah warga yang banjirnya cukup dalam, disarankan agar mau di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Terlebih Pemkot Singkawang melalui BPBD sudah menyiapkan tiga tempat evakuasi korban banjir. 

“Selain itu kita juga memberikan sedikit bantuan kepada warga yang terdampak banjir,” ujarnya. 

Dia juga mengimbau orang tua dapat mengawasi anak-anaknya saat bermain air. Karena ada beberapa tempat yang memang cukup dalam sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

“Kemudian, alat-alat elektronik juga mohon dijaga agar tidak terkena air. Karena apabila terkena dimhawatirkan cepat rusak,” pesannya. 

Ketua Korwil Tagana Singkawang, Feri Samson mengatakan, sampai saat ini ada sebanyak 13 KK warga yang tinggal di bantaran Sungai Singkawang terpaksa di evakuasi ke Shelter Harmoni. 

“13 KK ini berjumlah 34 jiwa, bahkan ada satu bayi yang baru berusia 3 hari di evakuasi di Shelter Harmoni,” katanya.

Warga bantaran Sungai Singkawang, Seni mengatakan, saat ini ketinggian air di tempatnya sudah sedada orang dewasa. 

“Air mulai naik tadi malam sekitar pukul 00.00 WIB,” katanya. 

Maka itu, dia bersama istri dan empat orang anaknya terpaksa di evakuasi.(mzr)