Sintang, BerkatnewsTV. Jelang kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, Dinas Kesehatan Sintang melakukan tes swab terhadap para guru.
“Gurunya kita tes PCR, tinggal mengajukan berapa guru yang akan dites. Setelah selesai baru anak-anak boleh sekolah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sintang Harysinto Linoh, Selasa (28/7).
Selain uji swab guru, syarat lain yang harus dipenuhi adalah menerapkan protokol kesehatan ketat, di antaranya siswa tak hanya wajib menggunakan masker tapi dilengkapi dengan pelindung wajah (face shield). Kapasitas kelas juga dikurangi minimal 50 persen.
“Potokol kesehatan di sekolah juga harus diperhatikan, dibatasi setengahnya. Jadi bergiliran, setengah tatap muka dan setengahnya daring. Pokoknya untuk anak-anak kita harus lebih teliti,” tuturnya.
Lanjut pria yang akrab disapa Sinto ini membeberkan bahwa Gubernur menekankan, KBM tatap muka hanya dapat dilakukan di kabupaten/kota dengan zona hijau. Sementara untuk kabupaten Sintang masih masuk zona kuning.
Saat ini telah dilakukan tes swab PCR kepada guru dan petugas di SMAN 1 Sintang.
“Target kita 52 guru, saya dapat informasi baru 19 orang yang sudah swab,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pemkab dan DPRD Sintang minta swab test juga dilakukan pada semua guru baik guru SD dan SMP.
Kepala SMAN 1 Sintang, Edy Sunaryo mengatakan pihaknya mendukung pelaksanaan swab PCR tersebut. Meski baru 19 guru yang sudah test swab.
“Hari ini yang sudah swab PCR baru belasan orang, sisanya ada yang sedang puasa, ada yang akan datang sendiri ke Dinkes dan ada juga yang takut di swab test,” terang Sunaryo.
Meski begitu Edy menegaskan, Swab test wajib diikuti para guru dan petugas di Sekolah. Dia menegaskan Guru dan petugas yang tidak mau swab akan dikenakan sanksi diantaranya tidak diperbolehkan untuk mengajar.
Baca Juga:
“Ada yang takut di swab karena ada isu swab PCR itu sakit. saya sudah swab, nyatanya tidak sakit kok. Saya harap guru guru yang sudah swab menjadi motivasi guru lainnya yang belum swab test,” ucpanya .
Ketua Komisi D DPRD Sintang Harjono menilai Swab PCR pada semua guru sangat penting dilakukan.
“Sebelum pembelajaran tatap muka, harus dipastikan tenaga pengajar bebas Corona. Artinya harus sudah swab semua, supaya guru dan anak anak kita aman,” pungkasnya.(yti)